INDOZONE.ID - Moeldoko, selaku Kepala Staf Kepresidenan mengatakan bahwa anggota TNI yang terlibat radikalisme berpotensi dipecat dari kesatuan.
"Sudah sejauh mana, kita dalami. Tetapi pada dasarnya di TNI juga tegas tuh kalo indikasinya sudah tidak bisa diperbaiki," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta pada Kamis.
Selain itu, Moeldoko juga mengatakan bahwa dirinya bakal berkoordinasi dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terkait hal tersebut.
Dikethaui sebelumnya, Ryamizard mengatakan berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Pertahanan, terdapat sekitar tiga persen anggota TNI yang sudah terpapar paham radikalisme dan tidak setuju dengan ideologi negara, Pancasila.
Ryamizard mengatakan hal itu ketika sambutan dalam acara halal bihalal Mabes TNI di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.
Dia meminta kepada anggota TNI yang terpapar paham radikalisme bisa kembali mengingat dan berpegang pada sumpah prajurit dan setia kepada NKRI yang berdasar kepada Pancasila.