MUI Sebut Beda Waktu Idul Adha Jadi Kesempatan Hargai Perbedaan

- Rabu, 28 Juni 2023 | 09:52 WIB
Pihak MUI berharap masyarakat tidak mempersoalkan perbedaan waktu Hari Raya Idul Adha. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Pihak MUI berharap masyarakat tidak mempersoalkan perbedaan waktu Hari Raya Idul Adha. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekum MUI), Amirsyah Tambunan, meminta agar masyarakat tidak mempersoalkan perbedaan waktu Hari Raya Idul Adha pada 28 Juni dan 29 Juni. Menurutnya, hal ini justru menjadi kesempatan untuk saling menghargai perbedaan.

"Momentum Idul Adha kali ini kita memaknai dengan saling menghargai dan menghormati perbedaan. Kalau tidak ada perbedaan, tidak muncul pertanyaan bagaimana menyikapi (perbedaan)," kata Amirsyah usai Shalat Idul Adha di Masjid Raya Al Isra, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (28/6/2023).

Menurutnya, perbedaan perayaan hari Raya Idul Adha ini menjadi penegasan pentingnya saling menghormati dan menghargai. Dia meyakini, ada hikmah di balik perbedaan tersebut sehingga masyarakat dapat memetiknya.

Baca Juga: Bahaya! Warga Diimbau Tak Pakai Plastik Hitam buat Bungkus Daging Kurban

"Satu di antaranya karena tidak bersamaan Idul Adha, maka masyarakat bisa melihat, ini lo pilihan Idul Adha tanggal 28 Juni, ini Idul Adha tanggal 29 Juni," ungkap dia menjelaskan.

Dalam kesempatan ini, Amirsyah juga berharap agar momentum Idul Adha ini melahirkan banyak kebaikan takbir, terutama pada masyarakat yang tengah menunaikan ibadah haji. Kebaikan takbir yang dimaksudnya adalah kebaikan dengan santun, kebaikan yang bersifat sosial, peduli sesama, serta saling menolong dan saling membantu.

Adapun terkait penyembelihan kurban yang diadakan besok (29/6), ia menyarankan agar dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH).

Baca Juga: Kemendag Pastikan Harga Daging Kembali Normal

"Penyembelihan ini penting, dan sekarang juga sudah teknologi penyembelihan sudah sangat canggih. Saya juga menyarankan penyembelihan kurban itu di RPH. Kenapa, karena dengan di rumah potong hewan itu bisa lebih higienis, lebih tertib," ungkap dia.

Amirsyah menekankan, dirinya tidak mempermasalahkan jika pemotongan hewan kurban dilakukan di lingkungan masjid. Hanya saja, dia mengingatkan agar prosesi tersebut dilakukan dengan menjaga ketertiban, kebersihan, dan kedamaian, supaya tidak mengganggu lingkungan sekitar.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X