Kepala Dinas Kesehatan (Kadinskes) Kabupaten Bekasi, Alamsyah menjelaskan, bayi obesitas berusia tujuh bulan berinisial SRR, selain mengalami gangguan saraf juga dicurigai ada cairan di otaknya.
Alamsyah mengatakan, bayi berbobot 15 kg itu harus dirujuk ke RS Cipto Mangungkusumo (RSCM), terutama ke bagian bedah saraf.
"Bayi SRR sudah di rujuk ke Rumah Sakit Hermina dalam penanganan lanjutan, namun kita curigai ada cairan di otak sehingga harus di rujuk ke RSCM (RS Cipto Mangunkusumo) ke bedah saraf," ujar Alamsyah saat dihubungi, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Viral Bayi 7 Bulan di Bekasi Berbobot 15 Kg, Minum 5 Botol Susu hingga Alami Sesak Nafas
Lebih lanjut kata Alamsyah, bayi Raisya kemungkinan mengalami kelainan metabolisme karena jika dilihat dari konsumsi susu tidak berlebih, sehingga hal itu harusnya tidak menjadi penyebab Raisya obesitas.
"Saat ini SRR kemungkinan mengalami kelainan metabolisme, kalo dilihat dari intake bukanlah intake yang berlebih dan menjadi penyebab obesitas," tambahnya.
Nantinya saat dirujuk ke RSCM, Raisya akan didampingi dokter dari Rumah Sakit Hermina.
"Dokter Tama sebagai manager ikut mendampingi saat SRR," imbuhnya.
Baca juga: Raisya, Bayi Obesitas Berbobot 15 Kg Mengalami Gangguan Syaraf dan Sulit Beraktivitas
Sebelumnya, bayi SRR sudah diperiksa dan divonis mengalami gangguan saraf. Hal ini rupanya berdampak pada SRR yang sulit menggerakkan tubuhnya.
"Tadi diperiksa tes darah dan menimbang berat badan nya lagi, kata dokter tadi harus dirujuk ke Rumah Sakit Hermina, Kota Bekasi, soalnya di rumah sakit ini tidak ada dokter ahki gizi. Anak saya ada gangguan saraf jadi susah bergerak," kata Marlina, ibu SRR, Selasa (27/6/2023).
Lanjut Marlina, usai menjalani sejumlah tes kesehatan di rumah sakit, orang tua berharap berat badan SRR dapat kembali seperti anak pada umumnya.
"Ya mudah-mudahan anak saya kembali normal, yang saya beratkan sekarang biaya rumah sakitnya. Mudah-mudahan Pemda bantu," bebernya.
Artikel Menarik Lainnya:
