Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan pidato politik di Tennis Indoor Stadium, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023). Dalam pidato politiknya, AHY mengkritik putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat (Jakpus) yang memerintahkan Komisi Pemilhan Umum (KPU) menunda proses dan tahapan Pemilu 2024.
“Mencermati putusan PN Jakpus menunda Pemilu 2024 tentu mengusik akal sehat dan rasa keadilan kita,” kata AHY.
Putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, mempertanyakan dinamika yang tengah terjadi dalam konstelasi politik dalam negeri. Pasalnya, putusan penundaan pemilu muncul usai isu tiga periode hingga sistem pemilu coblos partai mencuat.
Baca Juga: AHY: Dunia Akan Pandang Indonesia sebagai Banana Republic Jika Pemilu Ditunda
“Apakah ini sebuah kebetulan belaka. Keputusan menunda pemilu tersebut, hadir setelah isu tiga periode, perpanjangan masa jabatan presiden hingga kontroversi sistem pemilu proporsional tertutup,” tutur AHY.
AHY menyampaikan, menurut penuturan Ketua Majelis Tinggi Demokrat SBY, bangsa ini tengah diuji dengan banyaknya godaan. Ia pun mengingatkan, supaya jangan ada pihak-pihak yang mengubah perintah konstitusi.
“Jangan ada yang bermain api, terbakar nanti. Mari selamatkan konstitusi dan demokrasi. Mari dengarkan suara rakyat dengan segenap hati kita,” ujarnya.
AHY menuturkan, banyak masyarakat yang menolak penundaan Pemilu 2024. Dia menyebut, rakyat masih berani bersuara dan lantang untuk membela hak-haknya.
Baca Juga: Lindungi Data Pemilu dari Serangan Siber, Bawaslu Luncurkan CSIRT
“Rakyat masih berani untuk bersuara lantang. Rakyat yang saya temui di seluruh pelosok negeri, menolak penundaan Pemilu 2024,” pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
