Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengundurkan diri, Selasa (17/1/2023) setelah Partai Komunis yang berkuasa menyalahkannya atas pelanggaran dan kesalahan yang dilakukan oleh para pejabat di bawah kendalinya
"Sepenuhnya menyadari tanggung jawabnya di depan partai dan rakyat, dia mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dari posisi yang ditugaskan, berhenti dari pekerjaannya dan pensiun," demikian pernyataan resmi pemerintah mengutip Reuters, Rabu (18/1/2023).
Phuc, merupakan mantan perdana menteri yang mendapatkan banyak pujian karena dinilai mampu mempercepat reformasi pro-bisnis, memegang jabatan presiden sejak 2021.
Baca Juga: Geledah Kantor DPRD DKI Jakarta, KPK Bawa 7 Koper Barang Bukti
Vietnam tidak memiliki penguasa tertinggi dan secara resmi dipimpin oleh empat "pilar": sekretaris partai, presiden, perdana menteri, dan ketua DPR.
Phuc dalam pernyataan itu harus bertanggung jawab atas pelanggaran yang dilakukan oleh banyak pejabat, termasuk dua wakil perdana menteri dan tiga menteri.
Phuc sebelumnya diterpa isu pemecatan setelah dua wakil perdana menteri yang bertugas di bawahnya pada Januari 2023 lalu dipecat karena korupsi, ketika Vietnam mengintensifkan upaya pemberantasan korupsi. Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen PhuTrong mengomandoi langsung upaya tersebut.
Baca Juga: Negara Diduga Rugi hingga Rp100,7 Miliar, KPK Tahan Petinggi Antam
Kantor Nguyen belum memberikan komentar terkait pengunduran diri tokoh berusia 68 tahun tersebut. Belum diketahui pula apakah Partai Komunis Vietnam sudah memiliki kandidat untuk menggantikan posisi Nguyen.
