Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani menilai persoalan dugaan kebocoran data peserta BPJS Kesehatan adalah hal yang serius.
Netty meminta pemerintah dan pihak berwenang segera menindaklanjuti kasus ini dan tidak membiarkannya berlarut-larut tanpa kejelasan.
“Jika dugaan jual beli data itu benar, maka ini bukan perkara main-main. Ini menyangkut jaminan perlindungan data peserta BPJS yang tidak bisa diumbar ke publik, apalagi sampai diperjual-belikan,” kata Netty kepada wartawan, Senin (24/5/2021).
Netty berujar, dalam data tersebut pasti terekam identitas seseorang yang seharusnya terlindungi dengan aman. Pihak BPJS Kesehatan harus dapat mempertanggungjawabkan masalah ini dengan benar dan transparan.
“Pemerintah dan pihak berwenang harus segera menindaklanjuti kasus ini dan jangan membiarkannya berlarut-larut tanpa kejelasan,” ungkap dia.
Netty memandang bocornya data peserta BPJS kesehatan sangat mengkhawatirkan. Bahkan bisa saja menurunkan minat masyarakat untuk menjadi peserta dan memanfaatkan BPJS Kesehatan dalam program JKN pemerintah.
Baca Juga: Terbitkan Pergub, Anies akan Permudah Akses 2 Pantai di PIK Ini
“Saat ini tingkat kepesertaan BPJS Kesehatan sebagai program JKN masih belum memenuhi target. Program sosialisasi masih digencarkan guna menarik minat masyarakat untuk menjadi peserta mandiri,” tutur dia.
“Dengan mencuatnya kasus ini, tentu akan menurunkan kepercayaan dan minat masyarakat. Bisa jadi membuat masyarakat makin skeptis terhadap BPJS; sudahlah masih banyak masalah dengan pelayanan, sekarang ditambah dengan isu ketidakamanan data pribadi,” imbuh Netty.
Selain itu, Wakil Ketua Fraksi PKS ini berjanji akan mendorong segera dilakukannya investigasi mendalam atas adanya dugaan kebocoran jutaan data peserta BPJS Kesehatan ini.
“Saya meminta Komisi IX DPR RI sebagai mitra kerja BPJS Kesehatan agar memanggil jajaran Direksi BPJS Kesehatan guna menjelaskan kronologi dan duduk permasalahannya secara transparan sehingga muncul dugaan kasus jual beli data tersebut. Investigasi mendalam penting dilakukan agar kita tahu apa sebenarnya yang terjadi dan siapa saja yang terlibat dalam kejadian memalukan ini. Oknum maupun jaringan yang terlibat harus menerima sanksi berat,” tukasnya.