Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan sebelum ibu menyusui menjalani puasa Ramadan.
Dr. Jeanne Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC mengatakan, ibu yang sedang menyusui tetap bisa berpuasa di bulan Ramadhan, karena produksi air susu ibu (ASI) tidak bergantung pada banyak-sedikit makanan yang dikonsumsi.
Baca juga: Dokter Imbau Para Bunda Enggak Menyusui Anak saat Mobil Bergerak, Ini Tips Amannya!
"Produksi ASI bukan tergantung dari banyak sedikitnya ibu makan. Perlu diketahui filosofi bagaimana mempertahankan produksi ASI agar tetap terjaga," ungkap dr Jeanne, seperti dikutip dari ANTARA.
Meski tidak dipengaruhi oleh sedikit banyaknya makanan, namun kualitas ASI bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi sang ibu.
Oleh sebab itu, dr Jeanne menyarankan para ibu yang menyusui untuk tetap menjaga asupan gizi selama berpuasa Ramadhan.
Menurutnya, agar produksi ASI tetap terjaga, ibu menyusui sebaiknya rutin mengeluarkan ASI dari payudara, baik dengan menyusui bayi secara langsung maupun dengan bantuan pompa ASI.
Baca juga: Ibu Hamil dan Menyusui Minum Obat Hipertensi, Boleh atau Tidak?
Terpisah, dr. Melanie Yudiana Iskandar, SpA menyarankan ibu menyusui tidak berpuasa saat bulan Ramadhan, jika bayi masih berusia di bawah 6 bulan, karena masih dalam masa ASI eksklusif.
"Kalau dia bayi ASI eksklusif, masih di bawah 6 bulan dan belum makan, masih sangat tergantung sama ibunya untuk susunya dan nutrisinya. Saya tidak menyarankan untuk berpuasa," ungkap dr Melanie.
Ibu bisa mencoba berpuasa jika usia bayi sudah di atas 6 bulan, dan sudah mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).
Melanie juga mengingatkan, jika bayi berusia 6 sampai 12 bulan masih membutuhkan ASI dalam jumlah yang banyak.
Artikel Menarik Lainnya:
