Obati Pasien, Dokter Perlu Tambah Ilmu Ini Biar Makin Canggih dan Melek Teknologi

- Rabu, 21 Juni 2023 | 12:21 WIB
Ilustrasi dosen dan pasien dengan alat canggih. (Freepik).
Ilustrasi dosen dan pasien dengan alat canggih. (Freepik).

Kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia semakin meningkat. Para dokter harus menambah ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir. 

Telemedicine salah satunya, diusung beberapa tahun belakangan dan banyak diterapkan saat pandemi. Seharusnya sistem pelayanan kesehatan seperti ini berlanjut dan terbaru berbasis cloud. 

Ya, dalam waktu dekat, rumah sakit dan klinik di Indonesia akan didukung oleh cloud berbagi pengetahuan medis pertama di Indonesia. Dokter-dokter spesialis terkenal baik di Singapura, Australia, Hong Kong, Korea, Jepang, Amerika Serikat, dan banyak negara lainnya sudah menerapkannya. 

Mereka pun berbagi pengetahuan medis mereka kepada dokter-dokter di Indonesia. Dokter Indonesia yang tertarik untuk berpartisipasi dengan layanan ini dapat mengakses sistem cloud melalui TV di ruang konsultasi mereka. Sehingga memudahkan interaksi langsung antara dokter dengan pasien mereka, juga dokter spesialis. 

Baca Juga: IDI: Surat Sakit Dikeluarkan Dokter Sesuai Kondisi, Bukan Diminta Pasien

Telekonsultasi mendalam seperti itu memungkinkan pasien dan dokter untuk dapat berpartisipasi dalam lingkungan perawatan yang nyaman, serta memberikan perawatan terbaik kepada pasien mereka. 

"Model co-care online-to-offline kemitraan antara dokter spesialis sebagai narasumber pengetahuan dengan dokter lokal sangat cocok untuk diterapkan di negara dengan kelangkaan dokter spesialis seperti Indonesia," ujar CEO Metro Hospital Group di Indonesia Romeo Lledo, yang telah bekerja sama dengan Indonesia.md. 

Pendiri dan CEO Borderless Healthcare Group Dr. Wei Siang Yu menambahkan, Indonesia seharusnya mengutamakan pelayanan kesehatan berbasis pengetahuan ketimbang layanan kesehatan berbasis nilai. Saat ini Indonesia masih belum memiliki standar universal mengenai perawatan dan harga pelayanan. 

"Kami berharap system cloud berbagi pengetahuan yang kami luncurkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia untuk dapat memperoleh pengetahuan medis terbaik lebih cepat dan lebih cepat dengan cara yang lebih interaktif," imbuhnya. 

Baca Juga: Awas Moms, Jangan Ganggu Masa Golden Age Bayi karena Ruam Popok

Rektor Universitas MH Thamrin Dr. Daeng Mohammad Faqih, SH,MH, menjelaskan, sistem pengetahuan cloud yang belum pernah ada sebelumnya, memungkinkan para pakar global untuk bertukar pengetahuan medis dengan dokter lokal. Ada standar baru yang harus dipelajari para dokter karena sistemnya up to date. 

"Hal ini menandai standar keunggulan global dan lokal baru dalam praktik dan pelatihan untuk Indonesia,” jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X