Melihat Keunikan Rumah Adat Uma Mbatangu di Kampung Adat Ratenggaro, Nusa Tenggara Timur

- Jumat, 9 Desember 2022 | 11:12 WIB
 Rumah Adat Uma Mbatangu di Kampung Adat Ratenggaro. (Z Creators/Arianto Selly)
Rumah Adat Uma Mbatangu di Kampung Adat Ratenggaro. (Z Creators/Arianto Selly)

Mendapat julukan sebagai salah satu pulau terindah di dunia, Sumba menyimpan sejuta alam yang memukau. Hamparan pantai, air terjun, savanna, sampai wilayah perbukitan yang memanjakan mata jadi suguhannya. 

Selain alam, masyarakat Sumba juga tetap menjaga dengan baik tradisi dan warisan leluhurnya. Bukti nyata itu wujudkan dengan kehadiran Kampung Adat Ratenggaro. 

-
Mengelilingi Kampung Adat Ratenggaro. (Z Creators/Arianto Selly)

Lokasinya berada di Desa Maliti Bondo Ate, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Kampung adat ini berada persis di atas tebing dengan pemandangan laut lepas yang membentang luas. 

Keunikan kampung adat ini punya banyak bagunan megalitikum berupa kubur batu. Semua bangunan yang ada di dalam kampung ini berupa rumah adat berbentuk panggung yang terbuat dari bahan alami. 

-
Batu kubur megalitikum di Kampung Adat Ratenggaro. (Z Creators/Arianto Selly)

Rumah Adat Uma Mbatangu atau rumah berpuncak ini punya hubungan kuat dengan kepercayaan masyarakat Marapu atau roh-roh. Ada sekitar balasan rumah dengan atap menjulang tinggi sekitar 20-35 meter.

Struktur bangunan didominasi oleh bambu dan kayu jati. Atapnya terbuat dari bahan jerami yang tinggi rendahnya didasarkan pada status sosial mereka. Atap juga digunakan untuk menggantung tanduk atau rahang babi sebagai simbol telah melaksanakan upacara adat.

-
Kampung Adat Ratenggaro. (Z Creators/Arianto Selly)

Warga setempat menjual berbagai jenis suvenir berupa kain tenun, kalung, anyaman, dan ukiran. Pengunjung juga bisa menyewa pakain adat untuk berfoto atau berkeliling kampung dengan menunggang kuda.

Umumnya, harga sewa kuda dan pakaian adat sekitar Rp50 ribu. Di sini, ada banyak anak kecil yang cukup agresif untuk meminta sesuatu, jadi kamu perlu bertindak dengan bijak. 

Ratenggaro sendiri dalam bahasa setempat berarti kuburan orang Garo. Kata Rate berarti kuburan dan Nggaro yakni orang Garo sebagai penghuni pertama kampung ini. 

Dulunya, saat masih terjadi perang antar suku, suku yang kalah akan dihabisi dan dikubur di tempat ini. Maka enggak heran, sebelum memasuki kampung adat terdapat banyak kubur batu yang jumlahnya sekitar 300-an yang dipahat dengan tulisan dan gambar kuno.

-
Kuburan batu di Kampung Adat Ratenggaro. (Z Creators/Arianto Selly)

Kampung ini sempat mengalami beberapa kali pemugaran, yakni di tahun 1964 karena pertikaian antar kampung dan tahun 2004 saat pesta adat.

Untuk datang ke sini akses jalannya semakin baik, sehingga mempermudah pengunjung. Sebelum memasuki area perkampungan, kamu harus membayar tiket terlebih dahulu seharga Rp20 ribu per orang untuk wisatawan lokal. Selamat liburan! 

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Halaman:

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB
X