Pada tanggal 31 Agustus setiap tahunnya, penduduk Nejapa, El Savador saling melempar bola yang sudah disiram minyak tanah dan dibakar. Bola-bola api ini dilemparkan di jalan-jalan yang dikelilingi oleh ribuan penonton, dengan sedikit kekhawatiran terhadap keselamatan para peserta maupun penonton.
Acara ini menarik banyak partisipan meskipun terlihat jelas bahayanya. Peristiwa yang bernama Bolas De Fuegodan ini dimulai hampir 100 tahun yang lalu sebagai peringatan keagamaan letusan gunung berapi di tahun 1658.
Baca Juga: Perayaan Halloween di Korea Selatan Makan Korban, 149 Orang Tewas
Kegiatan di acara ini memang seolah menggambarkan kejadian saat letusan gunung berapi di El Savador. Di mana lava panas menghancurkan kota. Maka dari itu mereka menggunakan bola-bola api sebagai simbol.
Selain itu, bola api ini juga mewakili santo Kristen setempat, Jeronimo, untuk melawan iblis di dalam gunung berapi dengan bola apinya sendiri. FYI, acara tahunan ini sudah jadi tradisi sejak tahun 1922, lho.
Baca Juga: Bukan Halloween, Orang Romawi Rayakan Festival Lemuria untuk Mengenang Orang Mati
Tidak semua orang dari Nejapa harus berpatisipasi, banyak juga yang sekedar menjadi penonton di acara ini. Rata-rata dari mereka yang menonton saja, hanya menyukai sensasi adrenalin yang diberikan.
Meski begitu, sebenarnya pihak berwenang di Nejapa memiliki kekhawatiran tersendiri jika nantinya tradisi El Savador ini akan lepas kendali karena tidak ada aturan. Hanya saja, acara ini juga sudah ada selama 100 tahun lebih, dan sampai sekarang tidak ada luka parah atau korban meski memang berbahaya.
Baca Juga: Super Unik! India Punya Festival Menyembah Ular dengan Memberikan Makanan Lezat
Penulis: Jihan Rienita
