Tindak Kejahatan Dunia Maya Korea Utara Bikin Korsel, Jepang, dan AS Kalang Kabut!

- Senin, 10 April 2023 | 20:00 WIB
Bendera Korea Utara dengan Amerika Serikat. (REUTERS/Ann Wang)
Bendera Korea Utara dengan Amerika Serikat. (REUTERS/Ann Wang)

Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang menyuarakan kekhawatiran mendalam atas tindak kejahatan dunia maya yang sedang gencar dilakukan oleh Korea Utara. Mereka percaya bahwa tindakan ini mempromosikan program senjatanya.

Menurut pejabat dan pakar di AS dan sekutunya, dana crypto yang dicuri oleh peretas Korea Utara telah menjadi sumber penting untuk mendanai sanksi – program nuklir negara yang terkena dampak.

Baca Juga: Tim Cook Gak Mau Orang Jadi Kecanduan iPhone: Kami Punya Fitur Buat Mencegahnya!

Pihak Korea Selatan bertemu dengan rekan-rekannya dari Amerika dan Jepang minggu lalu di Seoul. Mereka mengecam uji coba senjata Korea Utara baru-baru ini, di tengah meningkatnya ancaman nuklir dan misil dari negara tersebut.

“Kami tegaskan kembali dengan keprihatinan bahwa pekerja IT DPRK di luar negeri terus menggunakan identitas dan kebangsaan palsu," kata dia.

“Kami juga sangat khawatir tentang bagaimana DPRK mendukung program ini dengan mencuri dan mencuci dana serta mengumpulkan informasi melalui aktivitas siber yang jahat,” sambungnya.

-
Ilustrasi Bendera Korea Utara. (REUTERS/Denis Balibouse)

Selama sepuluh tahun terakhir, Korea Utara telah menjadi bagian dari berbagai macam tindak kejahatan dunia maya yang berbahaya, seperti spionase dan serangan terhadap fasilitas umum.

Peretasan Sony Pictures tahun 2014 adalah salah satu kasus tindakan kejahatan dunia maya Korea Utara yang paling terkenal. Data penting dicuri sebagai akibat dari serangan itu. Kemudian, banyak PC perusahaan yang tiba-tiba hilang.

Baca Juga: Tanggapan Presiden AS Joe Biden Ditanya Apakah AI Berbahaya atau Tidak: Bisa Jadi!

Lebih lanjut, Korea Utara juga telah dituduh menjalankan taktik spionase dunia maya besar-besaran terhadap perusahaan, pasukan keamanan, dan pemerintah.

Upaya ini menggunakan malware dan phishing untuk mencuri data pribadi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X