Mirip Bjorka, Hacker Korea Utara Bobol Ratusan Website Korea Selatan & Curi Data Pribadi

- Minggu, 1 Januari 2023 | 14:00 WIB
Ilustrasi hacker. (Unsplash/Clint Patterson)
Ilustrasi hacker. (Unsplash/Clint Patterson)

Pemerintah Korea Selatan (Korsel) gelagapan setelah seorang hacker yang diduga dari Korea Utara (Korut), meretas ribuan website negara tersebut dan mencuri data pribadi.

Kisah ini mirip kejadian beberapa bulan lalu di Tanah Air, yang ramai memperbincangkan sosok Bjorka yang mencuri data-data pribadi dari pemerintah Indonesia.

Kali ini, pihak berwenang Korsel percaya bahwa peretas dari negara tetangga yang dianggap bekerja sama dengan pemerintah Korut telah meretas sebanyak 892 website pemerintah, dikutip laporan Engadget, Minggu (1/1/2023)

Para hacker ini berfokus pada data akademisi yang diambil sejak April 2022 dan melakukan serangan email phising. Serangan melibatkan orang-orang yang berada di balik politik Korea Selatan.

-
Ilustrasi peretas. (Unsplash/ Arget)

Baca juga: Kaleidoskop 2022: Hacker Bjorka Guncang Indonesia, Miliaran Data Bocor!

Jadi, para politikus di Korsel mengalami serangan email phising yang mengejutkan. Data pribadi mereka dicuri dan dianggap sebagai serangan cyber Korut yang mengerikan.

Email itu menyertakan tautan ke situs palsu atau virus dalam bentuk lampiran. Dan meski serangan para hacker tidak secanggih itu, mereka berhasil mengelabui beberapa korban.

Hal ini mengakibatkan data pribadi dicuri dan daftar email disusupi, yang melibatkan 13 perusahaan. Bahkan dua perusahaan di antaranya rela membayar 2,5 juta won atau setara Rp24 juta sebagai tebusan.

Tidak jelas keuntungan non-finansial apa yang mungkin diperoleh Korea Utara dari aksi ini. Meski demikian, ada dugaan frekuensi serangan semacam itu bakalan meningkat seiring waktu.

Korea Utara diketahui telah memasuki perang dunia maya, termasuk salah satunya melakukan persenjataan nuklir. Ada salah satu fakta yang dapat membuktikan hal tersebut.

-
Ilustrasi hacker. (Unsplash/Max Bender)

Baca juga: Hacker Bjorka Beraksi Lagi, Jual 3,2 Milyar Data PeduliLindungi

Salah satunya faktanya dari serangan dunia maya yang merembet pada pendapatan negara Korea Selatan. Berdasarkan data, hacker Korea Utara telah mencuri cryptocurrency senilai $1,72 miliar (Rp26 triliun) sejak 2017.

Lebih mengejutkannya lagi, Korea Utara tampaknya tidak takut dengan jatuhnya nilai crypto baru-baru ini, karena mengambil uang tebusan dari crypto dengan jumlah yang besar.

Meskipun para hacker berhasil menjaga lokasi mereka tetap aman selama ini, pihak keamanan siber percaya bahwa alamat IP itu berasal dari lokasi yang sama dengan serangan Korea Hydro dan Nuclear Power di tahun 2014.

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X