Kini Rasakan Pedihnya Dipaksa Mundur dari All England, Atlet Turki Yigit Tuntut Keadilan

- Jumat, 19 Maret 2021 | 09:39 WIB
Neslihan Yigit, atlet bulutangkis Turki (Instagram/neslihanyigits)
Neslihan Yigit, atlet bulutangkis Turki (Instagram/neslihanyigits)

Atlet bulutangkis Turki Neslihan Yigit tidak terima dipaksa mundur dari turnamen All England 2021. Dia mengatakan bahwa pencoretan tersebut tidak adil.

"Saya ingin menceritakan soal situasi saya saat ini. Saya sudah mempersiapkan diri untuk turnamen Yonex All England, yang merupakan salah satu ajang badminton bergengsi dan menang di babak pertama. Karena alasan di luar kendali saya, saya akhirnya dicoret dari turnamen ini dan juga berikutnya di Orleans Masters di Prancis pekan depan," ujar Yigit, dikutip Jumat (19/3/2021).

Seperti diketahui, Yigit berada dalam satu pesawat dengan timnas Indonesia yang juga dipaksa mundur karena ada salah satu penumpang yang positif Covid-19.

Otoritas kesehatan Inggris, National Health Service (NHS) kemudian memerintahkan agar timnas Indonesia melakukan isolasi mandiri selama 10 hari.

Artinya, semua pemain Indonesia secara tidak langsung dipaksa mundur dari turnamen All England 2021. Sebelumnya, Neslihan Yigit tidak dipaksa mundur.

Dia bahkan lolos ke babak kedua usai mengalahkan wakil Prancis, Marie Batomene dan dijadwalkan melawan wakil Jepang, Akane Yamaguchi.

Tapi, gencarnya sorotan dan perbedaan perlakuan tampaknya membuat Yigit pada akhirnya dipaksa mundur juga dan harus menjalani karantina jelang pertandingan melawan Akane.

Setelah dicoret, Yigit curhat lewat Instastorynya bahwa hal ini tidak adil. Dia membongkar ada tim yang telah kontak dengan orang positif Covid-19, namun masih bisa bermain setelah hasil tesnya negatif.

-
Curahan hati Neslihan Yigit (Instagram/neslihanyigits)

"Saya rasa ini tidak adil. Sebab seluruh pemain dan staf turnamen yang sempat kontak dengan penderita COVID-19 selama lima hari terakhir, masih bisa bermain. Sementara saya dan tim Indonesia diisolasi di kamar kami. Saya harap pandemi cepat selesai dan kita semua bisa bebas tampil lalu bersaing secara sehat."

BWF dan Badminton England telah mengklarifikasi bahwa keputusan untuk melaksanakan isolasi mandiri selama 10 hari bagi Tim Indonesia dan juga Yigit dibuat secara independen oleh NHS Test and Trace.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X