Insiden maut di Stadion Kanjuruhan Malang tentunya tidak lepas dari peran pengamanan aparat kepolisian dalam hal ini Polres hingga Polda setempat. Menyusul peristiwa ini, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo didesak untuk mencopot Kapolres hingga Kapolda Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Bambang Rukminto. ISESS mendesak Kapolri mencopot dua pimpinan kepolisian di wilayah Jawa Timur tersebut.
"ISESS mendesak agar Kapolri segera mencopot Kapolres Malang sebagai penanggung jawab keamanan pertandingan dan keamanan wilayah Malang dan Kapolda Jatim," kata Bambang saat dihubungi Indozone, Minggu (2/10/2022).
Baca Juga: Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 130 Orang
Bambang menyebut insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini memperlihatkan aparat kepolisian yang tidak bisa memprediksi hal yang akan terjadi. Polisi juga dinilai gagal melakukan pencegahan hingga berakibat banyaknya jatuh korban jiwa.
"Tragedi itu juga menunjukan polisi tidak bisa melakukan prediksi dan pencegahan bila terjadi kerusuhan di dalam stadion sehingga terjadi korban akibat desak-desakan di pintu yang sempit karena kepanikan suporter," kata Bambang.
Baca Juga: Suporter Arema Jadi Korban di Kanjuruhan, Ini Kata PSSI soal Respon FIFA & Asuransi Tiket
"Prediksi dan prevention itu meliputi rencana pengamanan, jumlah personel dan antisipasi bila ada kedaruratan," sambungnya.
Kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur semalam Sabtu (1/10/2022) usai Arema kalah 2-3 dari Persebaya. Akibatnya, lebih dari 100 orang tewas dalam insiden ini.
Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 musim 2022/2023. Jokowi juga memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas kasus ini.
