Keras! TGIPF Minta PSSI Tanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan

- Jumat, 14 Oktober 2022 | 16:18 WIB
Ketua TGIPF, Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Antara/Retno Esnir)
Ketua TGIPF, Menko Polhukam Mahfud MD (Foto: Antara/Retno Esnir)

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) telah menyerahkan laporan tentang tragedi Kanjuruhan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (14/10/2022). Dalam konferensi pers setelahnya, Ketua TGIPF, Menko Polhukam Mahfud MD, menyatakan PSSI harus bertanggung jawab atas tragedi nahas ini.

Sebagaimana diketahui, kericuhan terjadi usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022, malam WIB. Demi mengamankan kondisi, pihak keamanan menembakkan gas air mata.

Sayangnya, tindakan itu justru memperkeruh kondisi. Suporter Arema FC panik sehingga terjadi penumpukan di pintu keluar Stadion Kanjuruhan. Hingga kini, tercatat 132 orang meninggal dunia dalam tragedi nahas tersebut.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, TGIPF: Kejadiannya Lebih Ngeri dari Video yang Beredar

TGIPF pun dibentuk untuk mencari fakta-fakta seputar kejadian nahas tersebut. Setelah melakukan investigasi, TGIPF membuat catatan yang intinya adalah PSSI harus bertanggung jawab.

“Di dalam catatan dan rekomendasi, jika kita selalu mendasarkan diri pada norma formal, semuanya jadi tidak ada yang salah. Karena yang satu mengatakan aturannya sudah begini kami laksanakan, yang satunya kami sudah kontrak, saya sudah sesuai dengan statuta FIFA. Sehingga, di dalam catatan kami, disampaikan bahwa, pengurus PSSI harus bertanggung jawab dan sub-sub organisasinya,” kata Mahfud MD, dikutip dari youtube Sekretariat Presiden, Jumat (14/10/2022).

Diberitakan sebelumnya, Mahfud MD juga membeberkan penyebab banyaknya korban jiwa tragedi di Stadion Kanjuruhan. Dia menyatakan, gas air mata sebagai penyebabnya.

Baca Juga: TGIPF: Gas Air Mata Penyebab Kematian Massal di Stadion Kanjuruhan

Perlu diketahui, tragedi Kanjuruhan tidak hanya menjadi duka nasional, tetapi juga internasional. Oleh sebab itu, dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Transformasi Sepak Bola Indonesia supaya kejadian serupa tidak terulang dan sepak bola nasional makin maju.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X