The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

TGIPF: Gas Air Mata Penyebab Kematian Massal di Stadion Kanjuruhan
Ketua TGIPF, Menko Polhukam (Foto: Instagram/@mohmahfudmd)
Soccer

TGIPF: Gas Air Mata Penyebab Kematian Massal di Stadion Kanjuruhan

Jumat, 14 Oktober 2022 15:28 WIB 14 Oktober 2022, 15:28 WIB

INDOZONE.ID - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan telah memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam konferensi pers, Jumat (14/10/2022), Ketua TGIPF, Menko Polhukam Mahfud MD, menyatakan gas air mata penyebab kematian massal di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.

Sebagaimana diketahui, kericuhan terjadi usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu 1 Oktober 2022, malam WIB. Demi mengamankan kondisi, pihak keamanan menembakkan gas air mata.

Sayangnya, tindakan itu justru memperkeruh kondisi. Suporter Arema FC panik sehingga terjadi penumpukan di pintu keluar Stadion Kanjuruhan. Hingga kini, tercatat 132 orang meninggal dunia dalam tragedi nahas tersebut.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, PSSI Penuhi Panggilan Komnas HAM

TGIPF pun dibentuk untuk mencari fakta-fakta seputar kejadian nahas tersebut. Salah satu fakta yang ditemukan adalah gas air mata sebagai penyebab banyaknya korban berjatuhan.

“Kemudian, yang mati, cacat, dan kritis, dipastikan itu karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan. Itu penyebabnya,” kata Mahfud MD, dikutip dari youtube Sekretariat Presiden, Jumat (14/10/2022).

“Adapun tingkat keberbahayaan atau racun pada gas itu, sekarang sedang diriset oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional). Tetapi, apa pun hasil pemeriksaan BRIN itu, tidak bisa mengurang kesimpulan, bahwa kematian massal itu, terutama disebabkan oleh gas air mata,” ungkapnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Sudah Hampir 2 Minggu, Ketum PSSI Akhirnya Minta Maaf

Perlu diketahui, tragedi Kanjuruhan tidak hanya menjadi duka nasional, tetapi juga internasional. FIFA menaruh perhatian khusus terhadap tragedi ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, terutama di Indonesia.

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
JOIN US
JOIN US