Soroti Pengawalan di Jalan, Kapolri: Buat Ketertiban Bukan Boleh Melanggar!

- Jumat, 24 Maret 2023 | 13:39 WIB
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (ANTARA FOTO/Fajar Ali)
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (ANTARA FOTO/Fajar Ali)

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyoroti pengawalan rombongan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Kapolri menegaskan, pengawalan bukan memperbolehkan melanggar aturan lalu lintas (lalin).

"Terkait dengan pengawalan, saya kira ini sudah diatur dalam peraturan Kakorlantas. Sehingga, tentunya ini tinggal kita laksanaka. Namun, di sisi lain terkait dengan pengawalan kegiatan masyarakat, ini yang sering banyak mendapatkan protes," kata Jenderal Sigit dalam akun instagramnya seperti dilihat pada Jumat (24/3/2023).

"Heboh rombongan moge (motor gede) dikawal masuk tol, keluhan sopir truk melihat konvoi mobil mewah yang dikawal, viral pesepeda dikawal polisi sampai ambil jalur kanan. Jadi, hal-hal ini kemudian jadi perhatian publik," sambung Kapolri.

Baca Juga: Selama Ramadan, CFD di Area Polda Metro Jaya Ditiadakan

Kapolri Minta Korlantas Lebih Selektif soal Pengawalan

Oleh sebab itu, Kapolri meminta jajaran Korlantas lebih selektif saat memberi pengawalan di jalan raya. Dia juga meminta jajarannya mematuhi aturan lalin saat melakukan pengawalan.

"Apabila memang tidak terlalu mendesak, ikuti aturannya. Saat lampu merah berhenti, lampu hijau baru jalan. Jadi, kita kawal itu untuk ketertiban rombongan, bukan kemudian memberikan dia prioritas-prioritas boleh melanggar," kata Kapolri.

Meski begitu, pengawalan kendaraan darurat, seperti ambulans diperbolehkan untuk melanggar lalin. Selain itu, pimpinan tertinggi Polri ini juga menyoroti penggunaan sirine pada mobil polisi yang sedang melakukan pengawalan.

"Penggunaan sirine, penggunaan strobe, tolong kita juga melihat sensivitas pada saat jalan sedang padat, masyarakat juga sedang padat-padatnya, suara itu juga menjadi masalah. Sirine yang terlalu melengking dan model suaranya yang bising itu juga mengganggu," kata Sigit.

Baca Juga: Nekat! Pak Ogah di Jaksel Hajar Anggota TNI AL hingga Luka-luka

"Jadi, mungkin gunakan suaranya yang lebih pas, lah, misalkan dim, kah, suara-suara yang membuat masyarakat kemudian bisa di satu sisi oke, nih, ada kegiatan pengawalan, namun di sisi lain juga tidak terlalu mengusik," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X