Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menyerahkan pelaksanaan ajang balap Formula E 2023 kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pihak penyelenggara.
"Ya, itu silakan saja (Formula E dilanjut)," kata Heru di Jakarta Timur, Jumat (6/1/2023).
Heru mengatakan, pada era Anies Baswedan, Jakpro telah meneken kontrak dengan FEO untuk menggelar ajang balap mobil listrik tersebut hingga 2024. Bahkan, FEO telah memberikan jatah dua hari balapan Formula E pada 2023.
Baca Juga: Ketua IMI Pamer Kinerja hingga Bantu Sukseskan Event MotoGP dan Formula E di Tahun 2022
"Ya, kan, kontraknya business to business, itu kan mirip kayak mau bikin 10k, orang mau lari pagi, kalau mereka merasa event itu berjalan dengan lancar, silakan saja. kan kontraknya sudah," tuturnya.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu pun memberi kuasa sepenuhnya kepada Jakpro, untuk menunjuk Ketua Pelaksana Formula E Jakarta 2023. Artinya, ia tak berniat menunjuk siapa Ketua Pelaknasa Jakarta E-Prix nanti.
"Enggak, itu business to business, Jakpro aja," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani, meminta Heru Budi untuk meneruskan ajang balap Formula E. Hal tersebut disampaikan karena Anies Baswedan dinilai telah sukses menggelar balapan mobil listrik bertaraf internasional tersebut pada 4 Juni 2022 lalu.
Adapun berdasarkan laporan panitia Jakarta E-Prix, Formula E telah menarik lebih dari 13,4 juta penonton, dengan rincian 60.000 penonton menyaksikan acara di tribun, 1,2 juta penonton melalui kanal Youtube Formula E.
"Dan, sisanya melalui siaran televisi dalam maupun luar negeri," kata Achmad Yani.
Angka tersebut menjadi catatan yang terbesar sepanjang sejarah gelaran Formula E sejak 2014. Oleh karena itu, PKS meminta agar Heru meneruskan penyelenggaraan Formula E 2023.
Baca Juga: PSI Minta Pj Gubernur DKI Jakarta Desak Pertanggungjawaban Formula E
Selain itu, INDEF menghitung ada keuntungan makro ekonomi Formula E yang mencapai lebih dari Rp2 triliun dan keuntungan penyelenggaraan 2022 hitungan sementara dari Jakpro, sebesarRp 6 miliar.
