Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap tiga kelompok pengedar narkotika berbeda. Dari tangan para kelompok itu, sebanyak puluhan kg sabu, ekstasi hingga ganja diamankan polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pengungkapan pertama dilakukan oleh Subdit 3 Ditres Narkoba Polda Metro Jaya. Sebanyak 4,597 kg sabu, 1.604 butir ekstasi berhasil diamankan polisi di sebuah kamar apartemen Kalibata City, Jaksel pada pertengahan bulan Juni 2020.
"Kasus ini bermula dari laporan masyarakat. Kita selidiki dan menangkap seorang berinisial IDR dengan barbuk dua klip kecil sabu seberat 1,02 gram," kata Kombes Yusri dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Dari pengembangan itu, polisi berhasil menangkap tersangka ERN dan YD di Grogol dengan barang bukti 5,5 gram sabu dan 4 butir ekstasi. Dikembangkan lagi dan polisi berhasil menangkap ARF dan YEO dengan batang bukti 102 gram sabu, dan 4,489 kg sabu serta 1.600 butir ekstasi.
"Hasil pemeriksaan YEO ternyata pengendalinya CF ini residivis juga. Dikembangkan lagi didapati nama DAE ini adalah napi Lapas Tangerang Baru. Dia biasanya melalui satu kurir dan masih kita kejar," beber Yusri.
Pengungkapan selanjutnya yakni dilakukan oleh Subdit 2 Ditresnaroba Polda Metro Jaya pada bulan Juni yang lalu di sebuah perumahan di wilayah Tangerang Selatan dan Gunung Sindur, Bogor. Dari tangan kelompok ini, polisi menyita narkotika dengan kemasan teh dari Tiongkok.
"Barbuk 6 kg sabu modusnya dikemas bentuk kemasan teh Tiongkok. Ini sama berdasarkan info masyarakat," kata Yusri.
Kasus terakhir yakni pengungkapan narkotika yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Barat. Kasus ini diungkap pasa 6 Juli 2020 lalu dengan total tersangka sebanuak 12 orang.
"Barang bukti yang diamankan sabu-sabu seberat 2,5 kg, ekstasi 1.219 butir dan ganja 75 kg. Modus mereka menggunakan jasa pengiriman paket," kata Yusri.
Seluruh narkotika dari jaringan ini diduga berasal dari Pulau Sumatera dan Aceh. Polisi pun hingga kini masih terus mengembangkan kasus tersebut.
