Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Jenderal TNI (purn) Wiranto, menginginkan adanya peran pemerintah daerah dalam menyediakan asrama mahasiswa Nusantara di wilayahnya masing-masing.
Untuk mewujudkan hal ini, Wiranto pun meminta Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk merekomendasikan para kepala daerah, agar mampu mewujudkan pembangunan asrama ini. Tujuannya, agar mahasiswa dari berbagai daerah bisa membaur, tidak hanya dengan teman-teman satu suku.
Menurut Wiranto, hal ini berkaca dari konflik di Papua dan Papua Barat yang berasal dari peristiwa rasisme, yang dialami oleh mahasiswa asal Bumi Cenderawasih di asrama mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.
"Maka itu, kita merekomendasikan kepada Menteri Dalam Negeri, untuk merekomendasikan pada gubernur di masing-masing wilayah. Kedepan, nanti para gubernur patungan saja," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (10/9).
Lanjutnya, jika sebelumnya satu provinsi ada satu asrama mahasiswa Papua. Maka, jika ada tiga provinsi patungan, bersatu membiayai bersama-sama, maka akan ada tiga asrama Nusantara, dimana akan dihuni oleh mahasiswa dari berbagai daerah.
"Jadi misalnya, Gubernur Kalimantan Barat, Papua dan satu wilayah lagi, itu urunan membangun satu asrama di masing-masing daerah. Nantinya asaram itu menampung mahasiswa dari seluruh penjuru negeri. Jadi tidak ada yang merasa dibedakan, tidak ada eksklusif, tidak ada ini anak Papua, ini anak Sumbar. Mudah-mudahan ini bisa kita lakukan ke depan," pungkasnya.
