Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut pemerintah belum memutuskan soal relaksasi pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Lantaran penerapan PSBB di lapangan yang berjalan pada beberapa daerah berbeda-beda, menurut Mahfud, hingga kini pemerintah pusat masih mendiskusikan hal tersebut.
"Pemerintah mendiskusikan itu, tetapi belum memutuskan tentang relaksasi. Mendiskusikan, mungkin ndak ya kita melakukan relaksasi," ujar Mahfud dalam rapat virtual dengan Kerja Komite I DPD, Jumat (8/5/2020).
Mahfud menyebut terdapat daerah-daerah yang dalam penerapannya begitu ketat sehingga membuat warga terbatas pergerakannya, seperti ingin ke pasar, warung, ataupun supermarket.
Sedangkan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini juga mengungkapkan beberapa daerah lainnya dalam penerapan PSBB sangat longgar, sehingga ada orang-orang dengan jumlah banyak yang berkerumun.
"Karena begini, kalau terlalu dikekang orang tidak bisa bergerak. Lalu mau beli ini ndak bisa, mau jual ini ndak bisa, semuanya serba macet itu," ungkapnya.
Ia juga melihat negara-negara lain yang telah melakukan relaksasi karantina wilayah. Mahfud menyebutkan Italia, India, Malaysia, dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat. Namun di Indonesia masih dalam tahap pembahasan mengenai hal itu.
"Kita ini belum. Baru membicarakan kemungkinan itu. Mungkin malahan Juli baru akan itu ya. Tapi itu pun belum ya. Jangan dikatakan bahwa Juli pemerintah akan relaksasi. Belum juga," tutup Mahfud.
Artikel menarik lainnya
Buat Video Prank Sembako Isi Sampah, Ferdian Paleka Menyesal dan Minta Maaf
Bikin Kaget! Orang Ini Temukan Telur Netas di Kulkasnya, Kok Bisa Ya?
Mahfud MD Akui Ada Masalah antara Menteri dan Anies Soal Data Bansos
