Sebelum Meninggal, Pasien Kasus 11 Tiba di RSPI Sudah Sakit Berat

- Kamis, 12 Maret 2020 | 16:51 WIB
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPI Sulianti Saroso) Mohammad Syahril, memberikan keterangan pers di Jakarta Utara, Kamis (12/3/2020). (INDOZONE/Murti Ali Lingga)
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPI Sulianti Saroso) Mohammad Syahril, memberikan keterangan pers di Jakarta Utara, Kamis (12/3/2020). (INDOZONE/Murti Ali Lingga)

Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso (RSPI Sulianti Saroso), Mohammad Syahril, mengungkapkan pasien yang hari ini meninggal dunia dibawa ke RSPI dalam keadaan sakit berat. 

Pasien tersebut belum sempat dipastikan apakah positif tertular virus corona (Covid-19) atau masuk kategori Pasien Dalam Pemantauan (PDP), atau lainnya.

"Yang tadi malam dikirim itu dalam keadaan sakit berat, pakai ventilator, (akhirnya) meninggal," kata Syahril dalam keterangan pers di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis (12/3/2020).

Berdasarkan informasi yang diperoleh, lanjut Syahril, pasien tersebut sudah memilik penyakit bawaan yakni sesak napas. Ini merupakan ke-11 berdasakan urutan nomor ketika masuk dan dirujuk ke RSPI.

"Jadi pasien itu dikirim dari salah satu rumah sakit dalam kondisi memang ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome/gagal napas), Pneumonia berat, akut respirasi sindrom dan memakai ventilator," ungkapnya.

Dia menerangkan, pihaknya telah berusaha memberikan penanganan medis secara maksimal, selayaknya pasien yang positif tertular virus corona atau PDP. Sebab, setiap orang yang masuk dan dirawat dilakukan perawatan secara sama dan tidak dibedakan.

"Tadi malam masuk dan sudah kita lakukan terapi maksimal ternyata tidak tertolong pagi hari ini (meninggal)," bebernya.

Ia menyebutkan bahwa pasien ke-11 yang dinyatakan meninggal hari ini berjenis kelamin perempuan dan berusia 37 tahun. Sebelumnya ia sempat dirawat di salah satu rumah sakit dan rawat jalan lalu dipulangkan. 

"Dia ke rumah sakit dulu, jadi dirawat di rumah sakit awal, rawat jalan, pulang empat hari ternyata tidak ada perbaikan bahkan memburuk dan masuk kembali ke rumah sakit awal dan pasang ventilator," imbuhnya.

Diketahui, penyebaran dan penalaran virus corona (Covid-19) di Indonesia, telah menyebabkan puluhan meninggal dunia setelah menjalani serangkaian perawatan di rumah sakit secara intensif.

Sebelumnya, merespons ada pasien yang meninggal, Syahril, mengatakan pihaknya sudah punya standar operasional prosedur (SOP) terkait penanganan pasien jika memang meninggal dunia nantinya.

"Jadi begitu orangnya masuk isolasi dokternya enggak boleh main-main lagi, perawatan juga sama. Sampai dia (pasien) meninggal pun itu kita sudah punya suatu SOP," kata Syahril di Jakarta Utara, Rabu (11/3/2020).

SOP yang sudah ada itu mengatur terkait proses seseorang jika masuk ke ruang isolasi, perawatan, pengurusan jenazah, dan serta pemakamannya. 

Artikel Menarik Lainnya:

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X