Amerika Serikat memanas. Buntut dari kerusuhan membuat konflik antara Gubernur New York Andrew Cuomo dengan Walikota Bill De Blasio.
Perseteruan dua pemimpin di New York itu terjadi karena tidak ada kesepahaman dalam menangani kerusuhan. Akibatnya, polisi pun ikut terseret, berada di posisi yang sulit, diwartakan FoxNews, Rabu (3/6/2020).
Kerusuhan sempat terjadi di New York, 2 Juni 2020, malam. Polisi diterjunkan agar kerusuhan tak meluas. Namun usaha mereka dianggap kurang keras, tak sebanding dengan jumlah personelnya.
Patrick Lynch, Police Benevolent Association (PBA) dalam sebuah pernyataan memberikan keterangan.
"Kami sudah bertugas dengan baik, menjaga agar kerusushan tak meluas. Ini bukan salah kami jika ada konflik di antara pemerintah. Tapi tolong diingat, jika ini berkepanjangan, kami yang akan menderita," sebut Patrick Lynch, Police Benevolent Association (PBA).
Makin Panas
Kejadian lain juga terjadi di Van Nuys, salah satu distrik di Amerika Serikat. Laporan dari Fox 11, polisi blunder dalam menangkap penjahat.
Seorang jurnalis menyaksikan secara langsung saat beberapa orang ingin menjarah toko, dampak dari kerusuhan di Amerika Serikat. Pemilik toko pun berusaha untuk mencegahnya. Mereka berjaga-jaga di depan sambil menghubungi polisi.
Melihat polisi yang datang, beberapa orang yang ingin menjarah sempat kabur. Anehnya, polisi justru menangkap pemilik toko yang memberikan laporan.
Jurnalis yang berada di sana menjelaskan situasinya, "kalian salah, itu bukan mereka (penjarah). Mereka pemilik toko. Kalian harus menangkap penjarahnya. Mereka justru berusaha melindungi toko mereka."
Namun pemilik toko tetap diborgol. Masih belum diketahui nasib pemilik toko yang ditangkap polisi.