Dikbud Bengkulu Pastikan Perempuan yang Hina Palestina Tidak Putus Sekolah

- Kamis, 20 Mei 2021 | 23:19 WIB
MS didampingi orangtuanya usai mediasi bersama para pihak di Polres Bengkulu Tengah di Bengkulu, Rabu (19/5/2021). (photo/ANTARA/Anggi Mayasari/istimewa)
MS didampingi orangtuanya usai mediasi bersama para pihak di Polres Bengkulu Tengah di Bengkulu, Rabu (19/5/2021). (photo/ANTARA/Anggi Mayasari/istimewa)

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu memastikan Martha Ria Simbolon berinsial MS (19), perempuan yang juga siswi kelas II SMA di Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu yang melakukan ujaran kebencian menghina Palestina tidak akan putus sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu Eri Yulian Hidayat menegaskan pihaknya tidak pernah mencabut hak siswi tersebut untuk melanjutkan pendidikan setelah video berdurasi delapan detik yang berisi hujatan terhadap Palestina yang diunggahnya ke media sosial TikTok menjadi viral.

"Hak anak tersebut untuk mendapatkan pendidikan tidak pernah dicabut. Dia akan tetap bersekolah, namun karena beban psikologis tentu dia tidak bersekolah di sekolah asalnya lagi," kata Eri di Bengkulu, Kamis (20/5) dikutip dari ANTARA.

Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 1 Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu Eka Saputra dalam jumpa pers, Kamis membantah jika pihaknya mengeluarkan keputusan memberhentikan MS (19) dari sekolah tersebut sebagai sanksi terhadap ujaran kebencian menghina Palestina.

Baca juga: Viral Pria Aniaya Anak Secara Sadis Sambil Direkam, Bikin Netizen Geram

Menurutnya keputusan pindah sekolah itu adalah keinginan kedua orang tua MS karena mempertimbangkan faktor psikologis anaknya jika harus tetap bertahan di sekolah asal.

Eka juga memastikan MS tidak akan putus sekolah karena pihaknya akan membantu segala proses kepindahan siswi kelas II SMA tersebut ke sekolah lain yang diinginkannya.

"Saya tidak pernah mengucapkan pernyataan mengeluarkan anak tersebut. Untuk saat ini karena masih COVID-19 ananda tersebut kami kembalikan dulu ke kedua orang tuanya untuk dibina, karena kami khawatir psikisnya terganggu akibat pemberitaan yang begitu besar," ucapnya.

Selain itu, Eka juga menekankan jika MS masih bersedia melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu pihaknya akan tetap menerima.

"Iya tidak apa-apa kalau dia (MS) masih mau sekolah di sini. Tetapi berdasarkan surat permintaan dari orang tuanya dia mau pindah sekolah, karena pertimbangan psikis. Pokoknya kami bantulah," jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X