Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Prasetio Edi Marsudi, minta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk moratorium atau menunda sementara waktu revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang kini tengah berjalan.
Pasalnya, masih ada ada penolakan dari para seniman dan elemen lainnya.
"Moratorium dulu sebentar, diajak ngobrol semua stakeholder yang ada di Jakarta,"
kata Prasetio di Jakarta, Kamis (27/2/2020).
Prasetio pun meminta Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, terutama kalangan seniman untuk membahas revitalisasi TIM. Sehingga, dengan adanya pertemuan itu menjadi titik temu kesepahaman adanya pembenahan kompleks TIM tersebut.
"Seniman, dengan Jakpro dengan Pemda ketemulah itu," ujarnya.
Meskipun demikian, Prasetio tidak menyebutkan secara gamblang berapa lama moratorium yang dimintanya akan berlangsung. Sebab, jika ada komunikasi yang terjalin antar elemen terkait maka pro dan kontra yang sebelumnya memanas bisa diakhiri.
Ia pun mengajak semua pihak untuk beritikad baik untuk segera menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut, sehingga revitalisasi TIM bisa berjalan lancar.
"Ya kita lihat nanti, saya enggak bisa bilang sehari, dua hari, tiga hari atau seminggu kan enggak bisa. Kenapa, ini kan pasti jadi kalau semua dijalankan dengan baik gitu aja," imbuhnya.
"Moratorium bukan moratorium 6 bulan, enggak. Kita liat aja kalau perlunya dua hari selesai, selesai. Ini kan trigger-nya ada di Deputi Dinas Pariwisata (DKI Jakarta)," tambahnya.
Sisi lain, politisi PDIP ini menilai sosok Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta kurang membuka ruang komunikasi dengan sejumlah pihak dan DPRD, sehingga banyak masalah yang muncul termasuk soal revitalisasi Taman Marzuki Ismail (TIM) ditolak sejumlah pihak.
"Yang ada ya sebetulnya kan titik permasalahannya masalah komunikasi," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
