Setiap anak terlahir dengan karakter dan sifat berbeda-beda. Bahkan, ini terjadi pada anak yang statusnya kandung alias dari orang tua sama.
Mulai dari sifatnya yang berani, penakut, ramah, cuek, percaya diri atau pemalu. Memang, setiap anak memiliki rasa malu. Namun, semua itu bergantung pada bagaimana cara orang tua untuk membangun kepercayaan diri anak dan mengurangi sifat pemalunya.
Melansir dari Webmd.com, Senin (201/2020), tidak ada yang salah dengan sifat pemalu pada anak. Bahkan faktanya, anak pemalu justru menjadi pendengar yang baik dan mengalami sedikit kesulitan di sekolah.
Anak-anak pemalu biasanya cenderung mandiri, bijaksana, dan memiliki rasa empatik tinggi. Tak hanya itu, anak pemalu juga suka mencoba hal-hal baru yang belum pernah dicobanya.
Hanya saja, mereka merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri di lingkungan baru. Sebenarnya, mereka masih bisa bersosialisasi dengan orang baru, namun sering kali rasa takut untuk memulai pembicaraan menghampiri.
Lantas, bagaimanakah cara untuk membantu anak yang pemalu? Simak tips di bawah ini.
1. Memberi ruang
Disadari atau tidak, sifat pemalu pada anak terkadang berasal dari orang tuanya sendiri. Hal ini bisa terjadi saat orang tua melarang anak untuk bermain dan berinteraksi dengan orang lain. Sehingga ketika anak bertemu dengan orang baru, ia akan merasa canggung dan salah tingkah. Itulah kenapa sebagai orang tua, harus bisa memberi ruang pada anak untuk berinteraksi dengan orang sekitar atau teman-temannya.
2. Tanamkan kepercayaan diri
Cara kedua yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak pemalu ialah menanamkan kepercayaan diri. Ketika anak berada dalam situasi baru yang belum pernah dilaluinya, ajarkan anak dan beri tahu mereka bahwa situasi tersebut bisa dilewati. Ini adalah salah satu cara agar kepercayaan diri anak berkembang.
3. Berikan ekspresi simpatik
Ketika anak anda merasa malu dalam sebuah situasi, sebagai orang tua cobalah untuk menceritakan bahwa kalian melihat ekspresi anak saat malu. Setelah itu, ajari mereka untuk lebih percaya diri berada di suatu lingkungan. Jika mereka berhasil, tak ada salahnya untuk memberi pujian agar mereka termotivasi untuk lebih percaya diri.
4. Beri kesempatan agar keterampilan sosialnya meningkat
Kepecayaan diri anak akan berkembang, jika orang tua mau memberinya kesempatan untuk meningkatkan keterampilan sosialnya. Misalnya, saat sedang berbelanja dan anak meminta untuk beli jajan, perintahkan anak membawa dan membayar jajan miliknya ke kasir. Dengan begini, anak akan dilatih untuk bersosialisasi di lingkungan barunya.