Covid-19 tidak hanya menyerang organ dalam tubuh, tetapi juga dapat memengaruhi kondisi kulit seseorang. Berdasarkan penelitian, sebanyak 0,2-20 persen pasien Covid-19 di dunia mengalami penyakit kulit.
Hal tersebut bisa dialami oleh pasien Covid-19 dengan gejala berat maupun gejala yang cukup ringan, bahkan hingga orang yang tanpa gejala dan sedang melakukan isolasi mandiri.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Novi Junita, M. Biomed, Sp.KK menjelaskan, virus atau bakteri akan masuk ke tubuh melalui dua cara. Pertama, dengan bersentuhan langsung, sehingga virus bisa masuk ke dalam kulit.
Kedua, virus masuk melalui saluran mukosa. Kemudian akan menginfeksi dan masuk ke dalam peredaran sistemik dan secara normal akan disalurkan ke kulit.
"Karena kulit merupakan salah satu organ terluar tubuh kita, sehingga pasokan peredaran darahnya juga tinggi, sehingga virus nanti akan ikut terbawa ke kulit," kata dr. Novi dalam webinar ZAP Virtual Media Meet Up, Kamis (22/7/2021).
Setelah masuk ke dalam kulit, virus menyebar dan menempel pada sel keratinosit atau sel kulit. Namun untuk menempel, virus membutuhkan reseptor yang bekerja seperti kunci dan gembok.
"Gemboknya adalah reseptor, kuncinya adalah si protein virus, kalau cocok bisa nempel. Reseptor yang digunakan Covid-19 untuk masuk ke kulit menggunakan reseptor S2. Kenapa bisa terinfeksi? Ternyata S2 juga ada di saluran napas, paru, dan jantung. Ternyata semua organ yang memiliki reseptor ini bisa terinfeksi Covid-19," jelas dr. Novi.
BACA JUGA: Penting! 5 Tips Tetap Sehat Makan Daging saat Idul Adha
Setelah virus menginfeksi, permasalahan kulit bisa muncul, mulai dari ruam kulit, jari kaki yang bengkak dan kemerahan (Covid toes), kulit gatal dan nyeri, serta munculnya jerawat.
Untuk mencegah permasalahan kulit tersebut, dr. Novi mengatakan kita perlu memastikan kebersihan kulit agar tidak mudah terpengaruh oleh Covid-19.
"Cuci wajah menggunakan produk yang tepat, menggunakan moisturizer, dan sunblock," tandasnya.
