Varian Arcturus Terdeteksi di Indonesia, Menkes Pede Tetapkan Aturan Lebaran Normal

- Selasa, 18 April 2023 | 15:31 WIB
Ilustrasi virus Arcturus (Freepik/kjpargeter)
Ilustrasi virus Arcturus (Freepik/kjpargeter)

Jelang momen Lebaran 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan penambahan lima kasus baru varian Omicron XBB 1.16 atau Arcturus. Sehingga saat ini, total menjadi tujuh kasus yang tersebar di Surabaya dan DKI Jakarta.

Meski sudah terdeteksi, Menkes Budi Gunadi Sadkin mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dengan risiko lonjakan kasus COVID-19 di masa mudik Lebaran 2023.

Baca juga: Bertambah! Kemenkes Deteksi 5 Kasus Baru Varian Arcturus, Tersebar di Surabaya dan Jakarta

Kenaikan jumlah kasus harian COVID-19 terjadi bukan karena meningkatnya mobilitas, melainkan terdeteksinya varian baru Corona.

"Kalau ditanya kenapa sekarang lebaran dibuka bebas? Ya karena kita tahu secara spesifik, kenaikan kasus enggak ada yang disebabkan oleh lebaran atau tahun baru, disebabkannya oleh varian baru Arcturus sudah masuk. 3 minggu kasus akan naik," ujarnya di Gedung Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).

-
Ilustrasi virus Arcturus (Freepik/kjpargeter)

Walau begitu, Menkes Budi lebih percaya diri kenaikan kasus COVID-19 masih terkendali. Hal ini berdasarkan hasil sero survei pada Januari 2023 lalu, menunjukkan 99 persen masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi atau kekebalan tubuh terhadap virus Corona.

"Tapi imun, terakhir sero survei 99 persen masyarakat kita sudah punya antibodi, titernya 3000 lebih per milimeter. Kalau ada yang kena (virus COVID-19), kalau sudah divaksin enggak masalah. Datanya yang wafat yang belum divaksin," tandasnya.

Baca juga: Varian Arcturus Terdeteksi Jelang Mudik Lebaran, Begini Wanti-wanti Kemenkes

Lebih lanjut Menkes Budi mengakui, kenaikan kasus harian mencapai 900 disebabkan oleh varian Arcturus. Namun kondisi tersebut masih dibatas aman ketentuan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Saat ini memang naik sih, tapi selama masih 1000-4000 masih batas aman WHO," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X