Bertambah! Kemenkes Deteksi 5 Kasus Baru Varian Arcturus, Tersebar di Surabaya dan Jakarta

- Senin, 17 April 2023 | 18:00 WIB
Varian Arcturus di Indonesia bertambah. (Freepik/kjpargeter)
Varian Arcturus di Indonesia bertambah. (Freepik/kjpargeter)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan penambahan lima kasus baru varian Omicron XBB 1.16 atau Arcturus. Sehingga total akumulasi kasus Arcturus per Senin (17/4) adalah tujuh kasus.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Mohammad Syahril mengatakan penambahan kasus merupakan transmisi lokal.

Baca juga: Varian Arcturus Terdeteksi Jelang Mudik Lebaran, Begini Wanti-wanti Kemenkes

"Arcturus menjadi 7 orang. Ada 2 kemarin, 1 ada riwayat dari India dan sisanya semua (transmisi) lokal," jelas dr Syahril dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Senin (17/4/2023).

Lebih lanjut dr Syahril menjelaskan, saat ini kondisi tujuh pasien sudah sembuh total. Adapun rincian lima kasus baru yakni dua kasus terdeteksi di Surabaya, Jawa Timur dan tiga kasus lainnya terdeteksi di DKI Jakarra.

"Semua sudah sembuh, ada tambahan lima. Dua kasus dari Surabaya dan tiga kasus dari Jakarta," tambah dr Syahril.

Ditegaskan dr Syahril, meskipun Indonesia mendeteksi varian baru, gejala yang ditimbulkan tidak berbeda dengan varian sebelumnya. Saat ini belum ada indikasi penambahan keparahan gejala, terutama pada mereka yang sudah menerima vaksinasi primer dan tambahan (booster).

Baca juga: Wisma Atlet-Tempat Isolasi Pemerintah Sudah Gak Beroperasi, Gimana Jika Terkena COVID-19?

"COVID itu kan gejalanya hampir sama dengan COVID lalu, seperti Delta, Omicron XBB dan sekarang XBB 1.16, gejalanya batuk, demam, nyeri tenggorokan atau nyeri telan, nafsu makan berkurang dan nyeri seluruh badan," jelas dr Syahril.

"Untuk XBB 1.16 ada gejala pendarahan pada mata atau conjunctivitis dan ada kotoran atau belekan tapi tidak semua kasus, jadi jangan dijadikan patokan," sambungnya.

Oleh karenanya, dr Syahril mengimbau masyarakat yang merasakan gejala tersebut untuk melakukan tes COVID-19 untuk mengetahui status kesehatan.

"Jadi perlunya testing untuk mengetahui status untuk berjaga-jaga apakah saya positif dan penanganannya bagaiman, dan tes itu untuk mencegah penularan berikutnya. Jadi kalau kita bergejala atau abis contact erat dengan orang COVID, dianjurkan untuk tes," pesan dr Syahril.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X