Menyepelekan rasa lelah kerap dilakukan sebagian besar orang. Padahal efek dari kelelahan bisa menyebabkan lemas dan kurang bergairah dalam melakukan suatu kegiatan.
Tak berhenti sampai di situ, sederet kasus kelelahan yang terjadi pada beberapa publik figur belakangan ini juga harus menjadi catatan penting bagi kita untuk memerhatikan dan peka terhadap sinyal yang diberikan tubuh.
"Kelelahan itu bukan sekadar penyakit melainkan gabungan dari rasa lelah secara fisik dan lelah psikis. Ketika keduanya bergabung maka akan memicu risiko yang lebih serius yakni kematian," kata Psikolog Klinis, Nur Rochman pada Indozone, Rabu (6/5/2020).
Gejala yang dialami seseorang yang mengalami kelahan bisa bermacam-macam, misalnya gangguan jantung, penyakit paru-paru, anemia, sesak napas sampai cepat lelah padahal tidak melakukan aktivitas berat. Berikut ini gejala kelelahan yang perlu diwasapadai untuk meminimalisir kemungkinan terburuk.
1. Berkurangnya Daya Tangkap pada Otak
Kondisi tubuh yang lelah mudah mengganggu konsentrasi, maka seseorang yang mengalaminya akan sulit fokus dan mengalami penurunan saat menangkap suatu pernyataan maupun kejadian. Ini disebabkan berkurangnya daya tangkap pada otak sehingga menghambat produktivitas.
2. Sering Sakit
Rasa lelah juga akan menurunkan metabolisme pada tubuh sehingga daya tahan tubuh yang dimiliki akan semakin menipis. Tubuh jadi mudah terserang berbagai macam penyakit ringan seperti batuk, pilek sampai sakit perut.
3. Sulit Tidur
Beberapa orang mengaku lebih mudah tidur saat tubuhnya merasa sangat lelah, namun sebagian di antaranya justru mengalami gangguan tidur saat kelelahan. Apabila kondisi ini terus terjadi bisa membahayakan kesehatan tubuh. Mulailah mengatur pola tidur sesuai dengan usia dan kecakupan aktivitas yang sudah dijalani.
4. Migrain
Tak hanya kehilangan konsentrasi, kelelahan juga menyebabkan terjadinya sakit kepala sebagian atau migrain. Beban pikiran yang menumpuk membuat tubuh mengalami gangguan di beberapa bagian, termasuk kepala.
5. Irama Jantung Meningkat
Meskipun tubuh sudah lemas akibat kelelahan, irama jantung justru mengalami peningkatan. Ini bisa menjadi alarm bagi tubuh adanya risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.
