Cegah Virus Corona, Produk Kesehatan Terapkan Standar Kebersihan Tinggi

- Rabu, 18 Maret 2020 | 23:11 WIB
Ilustrasi alat periksa mata. (Dok. Optik Tunggal)
Ilustrasi alat periksa mata. (Dok. Optik Tunggal)

Virus corona baru (Covid-19) sudah mewabah ke 170 negara. Di Indonesia sendiri, pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona mencapai 227 per Rabu (18/3/2020).

Selain melakukan pembatasan jarak sosial (social distance), pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan budaya hidup bersih. Mulai dari menutup hidung saat bersin, memakai hand sanitizer, sampai mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir.

Masyarakat pun cenderung memakai masker setiap keluar rumah dan menggunakan hand sanitizer. Banyak perusahaan yang memeriksa suhu tubuh karyawan sebelum memasuki area kantor. Ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona lebih banyak.

"Aksi menjaga kebersihan yang dadakan dilakukan baru-baru ini oleh beberapa instansi sebenarnya sangatlah baik dilakukan. Hanya saja akan lebih baik lagi jika standar bersih-bersih ini sudah dilakukan dari dulu atau akan tetap dilakukan walau Covid-19 ini sudah membaik. Kenapa? Karena kebersihan adalah awal dari tubuh yang sehat," kata Alexander Kurniawan, Chairman Optik Tunggal dalam siaran persnya yang diterima Indozone, Rabu (18/3/2020).

Penerapan standar kebersihan yang tinggi, lanjut Alexander, telah dilakukan oleh Optik Tunggal selama 91 tahun. Sebab, sebagai perusahaan yang menjual kacamata, harus mengutamakan kebersihan agar tidak mengganggu mata yang termasuk organ paling sensitif.

"Mata adalah organ tubuh yang paling sensitif, apabila ada kotoran sekecil apapun masuk ke dalam maka tubuh Anda langsung tahu dan akan merasa sangat terganggu. Kami sadar betul mata adalah aset utama Anda dalam melakukan aktivitas," kata Alexander.

Oleh karena itu, ia mengatakan kebersihan dimulai dari staf, area toko, alat pemeriksaan mata hingga seluruh frame. Apalagi, kacamata wajib diterima dalam keadaan sempurna dan bersih.

"Apalagi kacamata adalah alat bantu melihat yang diletakkan di wajah. Tidak perlu khawatir, ini sudah menjadi tradisi berpuluh-puluh tahun lamanya," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X