Ternyata Virus Nggak Bisa Mati Hanya dengan Hand Sanitizer

- Rabu, 18 Maret 2020 | 18:04 WIB
Ilustrasi seseorang tengah menggunakan hand sanitizer (freepik)
Ilustrasi seseorang tengah menggunakan hand sanitizer (freepik)

Angka kasus Covid-19 terus mengalami lonjakan. Terbaru ada penambahan 55 kasus positif sehingga totalnya menjadi 227 kasus. Jumlah kasus meninggal juga bertambah menjadi 19 orang walaupun ada 11 kasus yang sudah dinyatakan sembuh.

Melihat situasi seperti sekarang ini, tak heran bila masing-masing orang berusaha melindungi dirinya dari virus corona baru. Sebenarnya ada dua langkah efektif untuk mencegah penyebaran Covid-19 yakni karantina atau isolasi sosial dan membersihkan tangan. Tetapi beberapa orang masih salah kaprah melakukannya.

Contoh, masih ada orang yang berkumpul dengan teman atau kerabatnya dalam jarak dekat padahal sudah ada imbauan untuk menjaga jarak aman 1-2 meter. Kemudian soal membersihkan tangan, alih-alih rajin mencucinya dengan sabun dan air mengalir, kebanyakan orang memilih menggunakan cairan antiseptik atau hand sanitizer.

-
Hand Sanitizer (Unsplash.com)

Sekarang ini di supermarket dan apotek sulit untuk menemukan cairan antiseptik atau hand sanitizer sebab masyarakat berbondong-bondong membelinya. Padahal, cairan antiseptik tidak cukup efektif untuk membunuh bakteri maupun virus seperti virus corona baru. Hal ini diungkapkan oleh seorang profesor di Universitas Kimia New South Wales School, Palli Thordarson.

Melansir Futurism, Rabu (18/3/2020), Thordarson menuliskan utas di akun Twitter pribadinya tentang efektivitas membersihkan tangan menggunakan sabun dengan air mengalir dan cairan antiseptik atau hand sanitizer. Dalam tweet-nya ia menuliskan sabun melarutkan membran lemak dan virus membunuhnya.

Sedangkan disinfektan, cairan dan tisu antiseptik, atau gel dan krim yang mengandung alkohol memiliki efek yang serupa tetapi tidak benar-benar sebaik sabun. Cairan antiseptik atau antibakteri tidak banyak memengaruhi struktur virus. Sebagian besar virus termasuk virus corona baru berukuran antara 50-200 nanometer.

-
Hand Sanitizer (Boldsky)

Partikel nano memiliki interaksi kompleks dengan permukaan tempatnya berada. Virus disatukan oleh kombinasi ikatan hidrogen atau yang disebut interaksi hidrofilik (seperti lemak). Permukaan serat atau kayu misalnya dapat membentuk banyak ikatan hidrogen dengan virus.

Cairan antiseptik atau antibakteri tidak bisa menghilangkan partikel nano. Berbeda dengan sabun yang mengandung zat seperti lemak atau amphiphiles. Beberapa secara struktural sangat mirip dengan lipid dalam membran virus. Ketika digunakan untuk membersihkan tangan, molekul sabun bersaing dengan lipid dalam membran virus. Molekul sabun juga bersaing dengan banyak ikatan non-kovalen lainnya yang membantu protein, RNA, dan lipid saling menempel.

-
Ilustrasi mencuci tangan dengan menggunakan sabun (freepik)

Cuci Tangan Pakai Sabun

Sabun secara efektif melarutkan lem yang menyatukan virus. Sabun juga mengungguli interaksi antara virus dan permukaan kulit. Hal itu membuat virus terlepas dan hilng dari tangan karena aksi gabungan dari sabun dan air.

Sedangkan produk berbasis alkohol seperti disinfektan dan cairan antibakteri mengandung larutan 60-80 persen etanol, sedikit isopropanol, air, dan sedikit sabun mandi. Etanol dan alkohol lainnya tidak mudah membentuk ikatan hidrogen dengan bahan virus tetapi sebagai pelarut, lebih lipofilik daripada air. Alkohol juga dapat melarutkan membran lipid dan mengganggu interaksi supramolekul lain dalam virus namun tidak mampu untuk membuatnya hilang dari tangan.

Oleh karena itu, biarpun cairan antiseptik atau antibakteri dapat turut melemahkan virus, namun tidak otomatis menghilangkannya. Untuk melemahkan dan menghilangkan virus dari tangan, perlu membersihkan tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sesering mungkin.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X