Ini yang Akan Terjadi Jika Kamu Terlalu Sering Pakai Hand Sanitizer

- Rabu, 18 Maret 2020 | 21:07 WIB
Ilustrasi hand sanitizer. (Unsplash/@kellysikkema)
Ilustrasi hand sanitizer. (Unsplash/@kellysikkema)

Sejak kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia ditemukan, banyak masyarakat yang berburu hand sanitizer atau cairan antiseptik pembersih tangan. Dapat dilihat stok hand sanitizer di sejumlah mini market, supermarket, dan apotek habis. Tapi sebenarnya, banyak ahli yang mengatakan bila membersihkan tangan menggunakan cairan antiseptik kurang efektif.

Hand sanitizer atau cairan antiseptik dikatakan hanya melemahkan virus untuk sesaat dan tidak menghilangkannya dari tangan. Oleh karenanya, masyarakat diimbau untuk tetap membersihkan tangan dengan cara mencuci pakai sabun dan air mengalir. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dikatakan dapat membunuh virus dan bakteri lainnya serta menghilangkannya dari tangan.

Selain kurang efektif membunuh virus, hand sanitizer atau cairan antiseptik juga bisa membuat kulit kering. Melansir Pink Villa, Rabu (18/3/2020), hand sanitizer mengandung alkohol 60-80 persen.

-
Ilustrasi hand sanitizer. (Unsplash/@kellysikkema)

 

Kandungan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan kekeringan dan kesengsaraan kulit lainnya. Penggunaan hand sanitizer terus-menerus dapat membuat retakan pada kulit yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.

Berdasarkan hal tersebut, masyarakat disarankan untuk menggunakan hand sanitizer atau cairan antiseptik pembersih tangan di saat-saat tertentu saja. Misalnya ketika mengunjungi rumah sakit atau sehabis menyentuh permukaan yang mengandung banyak kuman tapi belum ada sabun dan air untuk mencuci tangan. Penggunaan hand sanitizer secara berlebihan dapat membuat kulit menjadi sensitif, kering, dan keriput. Dengan demikian, kulit harus dilembapkan.

Berikut langkah untuk mengatasi kondisi kulit yang kering dan sensitif akibat penggunaan hand sanitizer.

1.  Gunakan pelembap terutama pada malam hari sebelum tidur.

2.  Gunakan sarung tangan yang diresapi dengan bahan pelembap.

3.  Lakukan terapi Lampu LED dan sinar UV selama 10 menit.

4.  Tingkatkan asupan persiapan hidrasi oral seperti natrium hyaluronate, dan peptida kolagen setiap hari.

5.  Gunakan krim antibiotik atau antiinflamasi topikal apabila terjadi sensitivitas kulit yang parah. Bisa juga konsultasikan dengan dokter kulit terkait penanganan.

6.  Menyuntikkan asam hialuronat ke kulit tangan. Ini adalah cara yang fantastis untuk melembabkan lapisan kulit yang lebih dalam. Hasilnya juga lebih tahan lama tapi hanya boleh sekali dilakukan.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X