Pernah nggak, ada di posisi mau lepas dari pasangan tapi kok kayak enggak bisa? Atau merasa benci sama seseorang tapi di sisi lain rasanya juga masih butuh.
Nah, mungkin saja kamu mengalami 'Trauma Bond'. Meskipun dia menyakiti atau menguras mentalmu tapi, kamu butuh perhatian dan kasih sayangnya. Kayak orang adiksi, mau lepas tapi sakaw, nagih, jadi kambuh dan balik lagi.
Baca Juga: Jangan Skip! 5 Kebiasaan Ini Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mental Cewek Usia 20-an
Trauma bond adalah sebuah respon psikologis terhadap pelaku abuse (penyerangan). Ini merupakan ikatan emosional terhadap seseorang atau sekolompok orang yang muncul karena adanya pola kekerasan yang dilakukan secara beruang dan diselingi dengan pemberian hadiah atau kasih sayang (palsu).
Contohnya, ketika pelaku melakukan kekerasan atau hukuman kepada korban lalu, setelahnya korban akan dilimpahkan dengan berbagai bentuk hadiah. Entah dalam bentuk materil maupun afeksi.
Baca Juga: 5 Cara Mengelola Stres untuk Mempertahankan Kesehatan Mental
Simpelnya, kalau kamu suka diabaikan pasangan atau teman terus sekalinya ketemu dibanjiri dengan hadiah. Atau, cuma karena satu kesalahan kecil kamu dihina-hina tapi setelah itu pelaku tiba-tiba baik dan bertingkah seolah dia menyayangimu.
Yang terjadi di otak korban ketika mengalami trauma bond yaitu seperti berikut; Awal relasi - terasa sangat romantis - love bombing - oksitosin (neurokimiawi otak yang fungsinya meredakan anxiety dan stres) meningkat - dopamin meningkat.
Baca Juga: Enggak Perlu Jadi Manusia Super, Orang Tua Cukup Lakukan Ini untuk Jaga Kesehatan Mental
Jadi, ketika kekerasan terjadi, otak menerima sinyal nyeri dan sakit sehingga membutuhkan oksitosin dan dopamin segera. Namun, si pelaku juga lah yang bisa menjadi sumber dari rasa nyaman dan senang untuk korban. Berikut dampak dari trauma bond terhadap korban:
- Hilang percaya diri
- Putus asa
- Cemas
- Takut
- Hampa
Dikutip melalui Medical News Today, korban trauma bond cenderung lebih mudah mengalami PTSD, anxiety, depresi dan gangguan penggunaan zat. Duh, serem banget kalau gini akhirnya, mulai sekarang kenali, yuk! Ciri-ciri tindakan abuse dari orang-orang terdekatmu.
Baca Juga: Anxiety Disorder: Kenali Dampak Buruknya Tehadap Kesehatan Fisik
Penulis: Jihan Rienita