Waspada! Kemenkes Laporkan 55 KLB Campak di 12 Provinsi, Ini Daftarnya

- Minggu, 22 Januari 2023 | 12:15 WIB
Ilustrasi penyakit campak. (FREEPIK/user34805472)
Ilustrasi penyakit campak. (FREEPIK/user34805472)

Kasus campak di Indonesia mengalami peningkatan pesat sepanjang 2022, terdapat 3.341 kasus yang dilaporkan di 31 provinsi. Angka ini melonjak 32 kali lipat dari tahun sebelumnya yakni 200-an kasus.

Kenaikan kasus campak disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya pengabaian akan imunisasi campak pada anak akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: Campak Enggak Cuma Menyerang Anak-anak, Orang Dewasa Juga Bisa Kena Lho!

"Anak-anak yang tidak mendapat imunisasi ini tentu akan menyebabkan risiko makin besar terhadap penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi, termasuk tadi khawatirnya adalah campak, campak yang paling cepat menular," kata Direktorat Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI Prima Yosephine dalam konferensi pers, Minggu (22/1/2023). 

Sepanjang 2022, tercatat 3.341 kasus menyebar di 223 kabupaten/kota di 31 provinsi. Dari total tersebut, ada 55 KLB di 34 kabupaten kota, di 12 provinsi.

Baca juga: Jangan Sepele! Campak Bisa Jadi Komplikasi pada Anak dengan Gizi Buruk

Berikut daftar 55 KLB campak di 12 provinsi:

-
Ilustrasi penyakit campak. (FREEPIK)
  • Provinsi Aceh
  • Kabupaten Bireun
  • Provinsi Sumatera Barat
  • Kabupaten Tanah Datar (dua kasus campak)
  • Kabupaten Agam (tiga kasus campak)
  • Kota Bukittinggi (11 kasus campak)
  • Kota Pariaman (KLB ke-1, dua kasus campak)
  • Kota Pariaman (KLB ke-2, tiga kasus campak)
  • Kabupaten Pasaman Barat (tujuh kasus)
  • Kabupaten Solok (dua kasus)
  • Kota Padang (empat kasus)
  • Kabupaten Agam (KLB ke-2, tiga kasus campak)
  • Kabupaten Agam (KLB ke-tiga, tiga campak)
  • Kabupaten Agam (KLB ke-4, 7 kasus campak)
  • Kota Padang (KLB ke-2, dua kasus campak)
  • Kota Padang (KLB ke-3, dua kasus campak)
  • Kota Padang (KLB ke-4, dua kasus campak)
  • Kota Padang (KLB ke-5, dua kasus campak)
  • Kota Padang (KLB ke-6, dua kasus campak)
  • Kota Padang (KLB ke-7, dua kasus campak)
  • Padang Pariaman (dua kasus)
  • Solok (KLB ke-2, dua kasus)
  • Kota Sawah lunto (tiga kasus)
  • Kota Padang (KLB ke-8, dua kasus )
  • Kota Padang Panjang (KLB ke-1, dua kasus)
  • Kota Padang Panjang (KLB ke-2, dua kasus)
  • Provinsi Sumatera Utara
  • Kabupaten Tapanuli Tengah (tiga kasus)
  • Kota Sibolga (enam kasus)
  • Kota Medan (KLB ke-1, tiga kasus)
  • Kota Medan (KLB ke-2, lima kasus)
  • Kota Medan (KLB ke-3, dua kasus)
  • Kota Medan (KLB ke-4, dua kasus)
  • Kabupaten Batu Barat (dua kasus)
  • Kabupaten Sedang Bedagai (dua kasus)
  • Provinsi Jambi
  • Bungo (lima kasus)
  • Tanjab Barat (lima kasus)
  • Provinsi Banten
  • Lebak (tiga kasus)
  • Serang (lima kasus)
  • Kota Serang (tiga kasus)
  • Pandeglang (KLB ke-1, delapan kasus)
  • Pandeglang (KLB ke-2, 10 kasus)
  • Pandeglang (KLB ke-3, dua kasus)
  • Serang (KLB ke-2)
  • Serang (KLB ke-3)
  • Provinsi Jawa Barat
  • Bogor (enam kasus)
  • Bandung Barat (dua kasus)
  • Provinsi Jawa Tengah
  • Sukoharjo
  • Boyolali
  • Provinsi Jawa Timur
  • Sampang
  • Pamekasan
  • Bangkalan
  • Sumenep
  • Provinsi Kalimantan Utara
  • Kabupaten Nunukan
  • Provinsi NTT
  • Kabupaten Sumba Timur (dua kasus)
  • Provinsi Papua
  • Kabupaten Mimika

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X