Kena Campak Enggak Boleh Mandi dan Kena Angin, Mitos atau Fakta?

- Jumat, 20 Januari 2023 | 09:45 WIB
Ilustrasi penderita campak (Freepik/user34805472)
Ilustrasi penderita campak (Freepik/user34805472)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan lonjakan kasus penyakit campak. Sebanyak 31 provinsi telah melaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak sejak Desember 2022, dengan total kasus mencapai 3.341 tersebar di 223 kabupaten/kota.

Menanggapi temuan tersebut, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Anggraini Alam, SpA(K) mengimbau masyarakat lebih waspada akan penyakit tersebut. Sebab, penularan penyakit campak melalui droplet layaknya virus COVID-19.

"Ini adalah penyakit yang berpotensi menyebabkan wabah karena penyakit ini sangat mudah menular via udara. Ketika orang campak dia bernapas bisa menyebarkan virus, apalagi kalau batuk," ujarnya dalam media briefing, Jumat (20/1/2023). 

Baca juga: Kasus Meningkat 32 Kali Lipat di Indonesia, Kenali 3 Fase Gejala Campak

Terkait penyakit campak, muncul informasi di masyarakat yang menyebutkan seseorang yang terinfeksi tidak boleh mandi ataupun terkena angin. Benarkah demikian?

-
Ilustrasi penderita campak (Freepik/freepik)

dr Anggraini menyebutkan, seseorang yang terinfeksi campak umumnya mengalami gejala demam tinggi. Saat merasakan demam, tidak disarankan untuk mandi karena dapat memperparah kondisi tubuh.

"Kalau demam, jangan dimandiin karena dengan dia dimandikan, dia jadi kedinginan dan suhu tubuh akan naik. Suhu tubuh kita itu pusatnya di otak, jadi kalau dari luar dingin, suhu tubuh juga akan naik," ujarnya. 

Tak hanya soal mandi, pasien campak biasanya disarankan untuk melapisi tubuh dengan pakaian tebal agar tidak terkena angin. Sehingga campak atau ruam merah pada tubuh tidak menyebar.

Baca juga: 31 Provinsi Laporkan KLB Campak, Kemenkes: Sudah Ada 3.341 Kasus di 223 Kabupaten-Kota

Faktanya, tanpa terkena angin dari luar pun, ruam merah akan tetap menyebar secara merata ke seluruh tubuh. 

"Sebenarnya enggak kena angin juga bakal menyebar (ruam) ke seluruh badan. Mulai dari belakang telinga, antara rambut dan leher, kemudian kulit wajah, tangan, dan di seluruh tubuh akhirnya menyatu," jelas dr Anggraini.

 

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X