Empat Padduen merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan di tempat-tempat keramat ketika memasuki musim tanam. Lokasi untuk menggelar tradisi ini jauh dari pemukiman sehingga harus berjalan selama dua jam ke atas bukit.
Tradisi selamatan ini enggak cuma dilakukan perorangan saja. Mereka melakukan selamatan secara gotong-tradisroyong tanpa ada paksaan dari siapapun.
Dipimpin oleh tokoh masyarakat, sejumlah warga di Desa Selobanteng, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur berbondong-bondong membawa sesajen.
Mereka melakukan berdoa bersama bertujuan untuk mengharapkan hasil melimpah saat panen. Tradisi ini biasanya dilakukan setiap minggu saat awal petani menanam tanaman.
“Saat dilakukan selamatan, setiap orang membawa hidangan masing-masing. Setelah itu dimakan bersama setelah didoakan oleh sesepuh di desa. Kalau masih ada sisa makanan, biasanya makanan ditukar dengan satu sama lain,” ungkap Priyanto, warga setempat.
Priyanto juga mengatakan bahwa saat musim panen bakal ada lagi selamatan Padduen. Itu dilakukan sebagai rasa syukur setelah tanaman yang dipanen selamat dari hama atau penyakit.
“Model selamatan yang dilakukan tidak ada unsur membuang-membuang makanan. Semuanya dilakukan secara islami hanya tempatnya saja yang dilakukan di tempat-tempat tertentu,” lanjut Priyanto.
Artikel menarik lainnya:
- Di Luar Nalar, Pria di Depok Buka Jasa Fotocopy Keliling Menggunakan Motor, Aksinya Viral!
- Masya Allah, Sosok Erina Gudono di Mata Jokowi Ternyata Seperti Ini!
- Resep Gulai Koto Gadang yang Gurih dan Pedas khas Minang, Wajib Coba!
- Indahnya Sheki, Kota Tertua di Azerbaijan Punya Istana dengan Jendela Tanpa Paku atau Lem
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.