Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menjamin biaya perawatan korban aksi demo di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9). Para korban pun tengah dirawat di 24 rumah sakit yang tersebar di Ibu Kota.
Berdasarkan surat nomor 12757/-1.778.11, Dinkes DKI meminta para direktur atau kepala ke-24 rumah sakit itu untuk menjadikan tempatnya sebagai lokasi rujukan bagi para korban demonstrasi.
Ke-24 rumah sakit yang dimaksud adalah:
- RSUP Cipto Mangunkusumo
- RSPAD Gatot Soebroto
- RS Jantung Harapan Kita
- RS Kanker Dharmais
- RSAL Mintoharjo
- RSUD Tarakan
- RS Pusat Pertamina
- RS Pelni
- RS Jakarta
- RS MMC
- RS Abdi Waluyo
- RSU Budi Kemuliaan
- MRCCC Siloam
- RS Islam Cempaka Putih
- RSUD Tanah Abang
- RSUD Kebayoran Lama
- RSUD Kebayoran Baru
- RSUD Mampang Prapatan
- RS Bhakti Mulia
- RS Medika Permata Hijau
- RS Medistra
- RS Muhammadiyah Taman Puring
- RS Gandaria
- RS Kartini
"Pasien korban terdampak langsung unjuk rasa dapat dijamin pembiayaan pelayanan kesehatan dengan perawatan hak kelas III, dan dibebankan pada anggaran pembiayaan jaminan kesehatan di luar kuota jaminan kesehatan nasional (JKN) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta," itu isi surat yang ditandatangani Kepala Dinkes DKI, Widyastuti, Selasa kemarin.
Dinkes menerbitkan surat sebagai tindak lanjut atas imbauan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, tertanggal 24 September 2019 perihal kesiapsiagaan rumah sakit.
Aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan itu menimbulkan banyak korban. Di antaranya adalah 88 orang masuk Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.