Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, untuk masuk dan keluar ke sebuah Partai Politik (Parpol) adalah hal yang mudah.
"Mudah sekali keluar masuk partai. Mudah sekali meninggalkan kita," ujar AHY di DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).
AHY pun menyinggung kader yang meninggalkan Demokrat di saat partai sedang terpuruk. Kemudian, ketika Partai berlambang Mercy ini sedang naik daun, mereka tersebut datang kembali seolah-olah mencintai partai berlogo bintang Mercy itu.
"Kami yang ada di sini tidak pernah ke mana-mana ketika Demokrat terpuruk, mereka mengatakan telah berkorban berjuang untuk Demokrat, padahal kenyataannya ketika kita berjuang mereka ke mana saja," tutur AHY.
BACA JUGA: Konflik Kudeta Bisa Membuat Demokrat Menjadi Partai Gurem dan Tidak Ikut Pemilu 2024
Tak sampai disitu, AHY menilai Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko tidak mencintai Partai. Namun, hanya sekedar ingin memiliki Partai Demokrat sehingga melegalkan segala cara.
"Katanya saudara Moeldoko itu mencintai Partai Demokrat. katanya ada yang mengatakan mencintai itu tidak harus memiliki. Yang jelas KSP Moeldoko tidak mencintai, tapi (hanya) ingin memiliki Partai Demokrat," tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Moeldoko terpilih sebagai Ketum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang Sumatera Utara. Lantas pengurus DPP Partai Demokrat dibawah kepengurusan AHY menolak hasil tersebut karena ilegal dan tidak sesuai dengan AD/ART.