Soal KLB Sumut, AHY: Ini Bukan Permasalahan Internal Partai

- Minggu, 7 Maret 2021 | 12:37 WIB
AHY gelar rapat konsolidasi di DPP Demokrat. (INDOZONE/Harits Tryan Akmad).
AHY gelar rapat konsolidasi di DPP Demokrat. (INDOZONE/Harits Tryan Akmad).

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat (PD) di Sumatera Utara (Sumut), yang menetapkan KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) bukanlah permasalahan internal partai. 

"Tapi sekali lagi saya tegaskan di sini, ini bukan hanya ujian terhadap kedaulatan dan kehormatan Demokrat, tapi juga tantangan dan ujian terhadap masa depan demokrasi dan keadilan di Indonesia. Jadi ini bukan hanya masalah internal partai," ujar AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021). 

Dia mengakui bahwa semua Partai Politik sejatinya memiliki dinamika tersendiri. Namun untuk persoalan yang dialami oleh Partai Berlambang Mercy ini menurutnya berbeda lantaran aktor eksternal yang terlibat adalah Moeldoko.

"Tapi kali ini sungguh berbeda karena aktor eksternal yaitu KSP saudara Moeldoko yang terlibat langsung dan dengan kesadaran penuh mengambil kepemimpinan Partai Demokrat secara tidak sah secara ilegal dan secara inkonstitusional," tegasnya. 

BACA JUGA: Dapat Laporan Jika Polisi Datangi Ketua DPC Demokrat, Andi Arief: Mencurigakan

AHY kemudian menganggap tindakan Moeldoko ini sangat memalukan lantaran tidak memiliki moral dan tidak bertindak ksatria. Apalagi Moeldoko pun menerima penobatannya sebagai Ketum versi KLB. 

"Sungguh sesuatu yang tidak terpuji, tidak ksatria, dan memalukan karena jauh dari moral etika dan keteladan di partai ini. Kami tentu punya hak dan kewajiban moral melawan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang tidak sah itu," tuturnya.

Lebih lanjut atas adanya gerakan ini AHY memastikan pihaknya tidak akan diam saja. Dimana bakal melakukan perlawan bagi kelompok yang tidak patuh kepada konstitusi.

"Kalau kita diam, sama saja kita membiarkan. Kemudian ada mereka-mereka yang berkomplot untuk motif pribadinya, uang, kekuasaan, kedudukan, kemudian semena-mena melakukan segala cara tanpa memandang konstitusi kita kemudian seolah-olah mereka bisa berkuasa begitu saja. Ini adalah sebuah contoh buruk dalam demokrasi," tandasnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X