Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sudah puluhan anak mengalami keracunan chiki ngebul, yang mengandung nitrogen cair.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes, Anas Ma'ruf mengatakan, banyak anak-anak membeli jajanan ini karena sensasi dan tampilannya yang menarik.
Baca juga: Anak Tertelan Nitrogen Cair yang Ada di Dalam Chiki Ngebul? Ini Pertolongan Pertamanya
"Terkait dengan kasus-kasus memang sampai saat ini dari data yang dikumpulkan adalah pada anak-anak," kata Anas saat konferensi pers virtual, Kamis (12/1/2023).
"Memang karena saat ini, ini kan jadi sensasi, menarik bagi anak-anak," lanjutnya.
Anas mengungkap, Tasikmalaya mencetak rekor kasus keracunan chiki ngebul terbanyak yaitu 23 kasus. Sementara Jawa Timur baru-baru ini melaporkan satu kasus baru.
"Total kasus yang dilaporkan dengan yang gejala, tadi di Ponorogo satu orang, kemudian di Tasikmalaya 23 tapi tujuh yang bergejala, kemudian satu orang di rumah sakit di Jakarta, satu orang lagi baru dilaporkan dari Jawa Timur, jadi ada sekitar 10 kasus dengan gejala," Anas melanjutkan.
"Jadi sampai saat ini mayoritas usia yang mendapatkan gangguan kesahatan atau akibat keracunan pangan chiki ngebul ini adalah pada anak-anak," tambahnya.
Baca juga: Ngeri! Dinkes Bogor Sebut Nitrogen Cair Tidak Sesuai SOP Bikin Sulit Bernapas
Lebih lanjut Anas menambahkan, kasus keracunan chiki ngebul yang mengandung nitrogen cair ini baru dilaporkan pada tahun 2022 kemarin.
Hal itu menurutnya bisa terjadi karena jajanan tersebut sudah banyak digeluti oleh para pelaku usaha.
"Ini juga baru terlaporkan di tahun 2022. Mengingat barangkali karena saat ini sudah meluas, bisa melakukan atau pelaku usaha yang bisa menyajikan pangan siap saji menggunakan nitrogen cair ini," bebernya.
