IDAI Sebut Penularan Campak Lebih Tinggi dari COVID-19, Begini Risikonya Jika Terpapar

- Senin, 23 Januari 2023 | 14:45 WIB
Ilustrasi anak terinfeksi campak. (FREEPIK/user34805472)
Ilustrasi anak terinfeksi campak. (FREEPIK/user34805472)

Kasus campak di Indonesia kembali mengkhawatirkan. Data yang ditemukan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2021 hanya ada 132 kasus campak yang terkonfirmasi. Kemudian terjadi lonjakan pada Desember 2022, tercatat 3.341 kasus terkonfirmasi yang tersebar di 31 provinsi.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengungkapkan, infeksi campak bisa berdampak buruk pada kesehatan dibandingkan COVID-19. Bahkan, penularannya jauh lebih tinggi dibandingkan virus Corona.

Baca juga: Kasus Meningkat di Indonesia, Dinkes DKI Minta Orangtua Segera Lengkapi Imunisasi Campak

"Penularannya ke orang itu bisa sampai 10-12 orang, kalau COVID hanya 3 kira-kira. Jadi bisa 4 kali lipat penularannya daripada COVID-19. Oleh karena itu, imunisasi campak harus di atas 90, bahkan 95 persen. Kalau di bawah 60 persen saja, KLB sudah pada mulai muncul dan ini terjadi," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (23/1/2023).

-
Ilustrasi penyakit campak. (FREEPIK/user34805472)

Tidak hanya itu, dr Piprim menjelaskan bahwa infeksi campak bisa menyebabkan komplikasi serius seperti radang otak dan pneumonia.

Baca juga: Duh! Yang Menolak Vaksin Campak, Akan Didenda Sebesar Rp 40 Juta

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk waspada dan segera mendapatkan vaksin campak serta rubella. Hal ini sebagai upaya pencegahan keparahan penyakit hingga komplikasi serius yang bisa menyebabkan kematian.

"Nutrisi yang baik bisa membuat imunitas tubuh anak menjadi baik, (imunisasi) bisa mengurangi komplikasi berat akibat campak," imbuhnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X