Sebuah survei yang dilakukan oleh The Harris Poll pada September 2019, mengungkapkan bahwa orang Indonesia cenderung mengonsumsi camilan ringan atau "ngemil" di pagi hari, antara waktu sarapan dan makan siang.
Survei yang dilakukan untuk Mondelez Internasional ini melibatkan 6.068 partisipan di 12 negara. Dari hasil survei itu ditunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia ngemil sekitar pukul 11.28.
Sosiolog dari Universitas Nasional (UNAS) Dr Erna Ernawati Chotim mengatakan, ini terjadi karena orang Indonesia menempuh perjalanan yang cukup panjang menuju tempat kerja, sehingga dibutuhkan waktu lebih pagi untuk menyiapkan segala sesuatu sebelum berangkat.
"Untuk masyarakat modern, mobilitas tinggi. Makanan semacam pisang goreng enggak mungkin. Mereka lebih memilih makanan yang mudah dibawa di tas, nutrisi juga satu hal dipertimbangkan," ujar Erna di Jakarta, Selasa (03/12).
Erna menambahkan bahwa kebiasaan orang Indonesia ngemil di pagi hari ini sudah menjadi tradisi dan tetap tak menggantikan waktu sarapan.
"Camilan bukan hal baru untuk kita tetapi bagian dari tradisional masyarakat Indonesia. Kalau lihat di berbagai daerah kita bisa dapatkan makanan ringan khas masing-masing daerah. Ini memperkuat camilan menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia," katanya.
Tak hanya itu, ditemukan pula sebuah fakta bahwa orang Indonesia mengonsumsi camilan lebih sering daripada makanan berat yakni hampir tiga kali sehari, dibanding 2,5 kali makanan berat sehari, atau lebih tinggi dari rata-rata global.
Bahkan sebanyak, 75 persen responden survei mengaku makanan ringan lebih cocok dikonsumsi di sela-sela aktivitas, dan ini telah menjadi gaya hidup kebanyakan orang.
"Masyarakat Indonesia (saat ini) ditantang mobilitas tinggi, produktif, maunya yang mudah, camilan yang paling mudah diraih," tutur Erna.
