Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menyoroti fenomena Kampung Rusia atau Kampung Bule yang muncul di Bali. Ia menyebut hal ini lantaran pemerintah sempat membuka pintu masuk seluas-luasnya kepada warga negara asing (WNA) semasa awal pandemi COVID-19.
"Saya kira memang ini (adanya Kampung Rusia) ekses dulu kita membuka lebar saat COVID-19. Dan saat COVID-19 kita ada kebijakan tidak perpanjang visa mereka, dan pada waktu itu memang sangat dibutuhkan juga oleh teman-teman pemerintah Bali," kata Yasonna dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi III DPR RI, ditulis Senin (3/4/2023).
Baca juga: Masuk Masjid Pakai Alas Kaki, Bule Asal Prancis Ditendang dari Indonesia
Tak hanya itu, Yasonna juga menyinggung soal tata laku hidup para WNA Rusia. Menurutnya, banyaknya pelanggaran dan tata laku yang diterapkan para WNA karena mereka terlalu lama tinggal di Bali dan meniru perilaku warga setempat.
"Tetapi kelihatannya karena sudah terlalu lama kelakuan sebagian orang-orang kita diadaptasi juga oleh mereka, naik sepeda motor tanpa helm, dan lain-lain," ujarnya.
Kendati demikian, Yasonna mengungkapkan telah terjadi penurunan jumlah WNA rusia di Bali sebesar 30 persen atau 29.617 menjadi 19.530 WNA per 27 Maret 2023. Disebutkan bahwa sejauh ini Kemenkumham telah mendeportasi 57 orang WNA Rusia dan 259 lainnya diterapkan tindak administrasi.
Baca juga: Bule Bikin Ulah Lagi, Kini Buat Onar di Bandara Ngurah Rai
"Khusus pengawasan imigrasi kami akan lakukan memang Pak Gubernur Pak Wayan sudah menyampaikan beberapa concern kepada kami mengenai hal ini. Di Bali itu WNA Rusia di Bali itu turun 30 persen," katanya.
"Dari 29.617 menjadi 19.530 per 27 Maret 2023. Kita deportasi 57 orang, tindakan administrasi 259 orang," imbuhnya.
Artikel Menarik Lainnya:
