Mewabahnya pandemi virus covid-19 di seluruh dunia membuat sejumlah biro perjalanan turut merasakan dampaknya. Seperti yang terjadi pada Traveloka, sejak pertengahan Februari 2020 lalu, situs pemesanan layanan akomodasi wisata ini mengalami peningkatan terkait permintaan batuan refund dan reschedule.
Para pengguna jasa Traveloka terus mengupayakan agar tiket pesawat, hotel, kereta api dan sarana lainnya bisa ditunda dan dibatalkan. Kondisi ini meningkat 10 kali lipat dari situasi biasanya. Demi mendapatkan pelayanan terbaik dan cepat, customer berusaha menghubungi Traveloka melalui berbagai macam platform di antaranya telepon, email, aplikasi, sosial media dan lainnya.
Guna melancarkan proses tersebut, pihak Traveloka meminta customer untuk mengecek kembali syarat dan ketentuan dengan pihak partner Traveloka.
"Sebagai layanan pemesanan online, kami berusaha untuk mematuhi semua kebijakan partner yang telah bekerja sama dengan kami, baik hotel, pesawat, kereta api maupun yang lainnya. Oleh sebab itu, bagi semua customer lebih baik mengecek e-voucher yang dimiliki," kata Chief Marketing Officer Traveloka, Dionisius Nathaniel, Selasa (24/3/2020).
Setelah mengetahui prosedur yang berlaku, customer bisa langsung melakukan proses refund dan reschedule. Customer juga bisa memanfaatkan pengajuan permintaan bantuan dalam situasi dan kondisi khusus seperti saat ini. Sehingga pihak Traveloka bisa berkoordinasi dengan partner untuk dilakukan evaluasi.
"Kami berusaha melakukan koordinasi secara intensif dengan seluruh partner mengenai kebijakan covid-19. Dan meminimalisir terjadinya potensi perbedaan informasi yang akan diterima customer," tandasnya.
Selain itu, tambahnya, Traveloka juga akan meningkatkan sistem back-end untuk memudahkan customer dalam mengajukan refund dan reschedule. Kamu bisa menggunakan layanan 'My Booking' di laman aplikasi.
