Menengok Isi TCEC, Salah Satu Destinasi Wisata yang Akan Dikunjungi Delegasi KTT G20

- Jumat, 11 November 2022 | 18:54 WIB
Ilustrasi penyu yang berada di Turtle Conservation and Education Centre (TCEC), Bali. (Freepik)
Ilustrasi penyu yang berada di Turtle Conservation and Education Centre (TCEC), Bali. (Freepik)

Para delegasi hingga pemimpin negera di penjuru dunia, akan bertandang ke Bali, untuk menghadiri puncak kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Kegiatan itu, rencananya akan berlangsung pada 15-16 November mendatang.

Para delegasi KTT G20 pun dijadwalkan akan mengunjungi beberapa destinasi wisata yang berada di Pulau Serangan, Denpasar, Bali. Di sana, mereka akan mengunjungi empat objek wisata menarik di Pulau Serangan. Satu di antaranya adalah Turtle Conservation and Education Center (TCEC).

TCEC merupakan pusat konservasi penyu yang berlokasi di Jalan Tukad Wisata No 4, Desa Serangan, Denpasar, Bali. Tempat tersebut, biasanya menjadi alternatif wisata bagi masyarakat lokal maupun asing saat liburan ke Bali.

Baca Juga: Delegasi KTT G20 Akan Sambangi Pulau Serangan Bali, di Sana Ada Apa Ya?

Pengelola TCEC Serangan, Made Sukanta, mengatakan, meskipun merupakan balai konservasi, namun kunjungan wisatawan asing maupun lokal ke balai konservasi ini cukup banyak.

“Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan yang setiap bulannya ada peningkatan sekitar 20 persen, dengan rata-rata kunjungan per hari mencapai 200 orang,” ujar Made Sukanta, dikutip dari situs Pemkot Denpasar, Jumat (11/11/2022).

-
Penangkaran penyu di Pulau Serangan Bali. (Dok. Pemkot Bali)

Sukanta menambahkan, wisatawan yang berkunjung ke TCEC ini, akan mendapatkan beberapa jenis wisata menarik. Misal, mendapatkan pengetahuan mengenai siklus kehidupan penyu yang merupakan hewan langka.

Baca Juga: Pemandangan Jalanan di Bali Jelang KTT G20, Dihiasi Janur Kuning

Wisatawan juga diajak untuk melihat tiga spesies penyu yang ada di Bali, yakni Penyu Hijau, Penyu Lekang, dan Penyu sisik. Selain itu, pengunjung akan diajak melihat proses pengeraman telur penyu yang dilakukan secara alami di kolam pasir yang disediakan.

Lalu, melihat tukik yang sedang dikarantina, hingga tukik yang sudah siap lepas. Bahkan, jika ada telur penyu yang menetas, wisatawan yang datang juga akan dilibatkan untuk ikut memindahkan tukik ke kolam karantina.

“Proses ini sangat disukai oleh wisatawan, karena mereka bisa berkesempatan untuk ikut dalam proses konservasi penyu,” katanya.

Untuk masuk ke pusat konservasi ini, Sukanta menyebutkan, wisatawan tidak akan dikenakan biaya restribusi. Namun, jika mereka ingin memberikan donasi, sumbangan, akan dipersilakan berdonasi di kotak yang telah disediakan.

Gimana, kamu tertarik untuk ikut berkunjung ke TCEC dan melihat proses konservasi penyu?

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X