5 Fakta Pesawat Boeing C-17 Globemaster III Milik Militer AS yang Mendarat di Bali

- Jumat, 11 November 2022 | 15:47 WIB
Ilustrasi Pesawat Militer AS berjenis Boeing C-17 Globemaster III. (Dok. US Air Force/Dennis Rogers)
Ilustrasi Pesawat Militer AS berjenis Boeing C-17 Globemaster III. (Dok. US Air Force/Dennis Rogers)

Baru-baru ini, sebuah video yang menampilkan pesawat besar berwarna abu-abu mendarat di Bali, viral di media sosial. Pada video itu, terlihat bendera Amerika Serikat dan tulisan ‘U.S Air Force’ pada bagian kepala pesawat.

Video yang diunggah melalui akun Instagram/mo.spotting_ memperlihatkan pesawat yang diketahui milik militer AS itu, melintas begitu dekat di atas jalan raya Bali. Warga sekitar yang melihat pun, sontak langsung berhenti dan melihat pesawat raksasa itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pesawat berjenis Boeing C-17 Globemaster III ini, mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Kedatangan pesawat itu untuk mempersiapkan kedatangan Presiden AS Joe Biden pada acara puncak KTT G20 di Bali.

Baca Juga: Seperti Naiki Angkot, Video Pesawat Militer AS Diserbu Massa Mau Kabur dari Afghanistan

Nah, berikut beberapa fakta terkait pesawat Boeing C-17 Globemaster III yang mendarat di Bali:

1. Pesawat Angkut Jumbo Militer AS

-
Ilustrasi pesawat Boeing C-17 Globemaster III yang mendarat di Bali. (Dok. US Air Force/Dennis Rogers)

Dikutip dari situs nationalmuseum.af.mil, Boeing C-17 Globemaster III merupakan pesawat angkut militer yang dikembangkan tentara Amerika Serikat (USAF), bersama dengan Boeing Integrated Defense System.

Pengembangan awal pesawat ini dilakukan dari tahun 1980 sampai dengan awal 1990 bersama dengan McDonnell Douglas (sekarang McDonnel Douglas telah bergabung dengan Boeing). Daya angkut pesawat ini pun sangat besar.

Kapasitas muatan maksimum C-17 Globemaster adalah 77,519 ton dan berat lepas landas kotor maksimumnya 265,352 ton. Dengan sebuah kargo berukuran 26,82m x 5,48m x 3,76m, pesawat ini mampu membawa sampai 18 cargo pallets, 144 prajurit, 102 prajurit parasut, atau 48 litters.

Dengan kapasitas ini, C-17 mampu mengangkut hamper semua peralatan mobile tentara US termasuk tank perang utama M1 Abrams, M2/M3 Bradley, sampai 4 helikopter transport UH-60 Blackhawk atau sampai 2 helikopter serang AH-64 Apache.

Baca Juga: Kemenhub Batasi Penerbangan Reguler ke Bali selama KTT G20 Berlangsung, Ini Alasannya

2. Terakhir Diproduksi Tahun 2015

-
Ilustrasi bagian ruang pengendali pilot pesawat Boeing C-17 Globemaster III. (Dok. US Air Force/Dennis Rogers)

Pesawat jenis Boeing C-17 Globemaster III ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1991. Pesawat jenis ini, terakhir diproduksi pada tahun 2015. Dikutip dari situs Boeing, produksi terakhir itu, sebagai pertanda ditutupnya fasilitas pabrik rakitan dan pembuatan C-17 di Long Beach.

Pihak Boeing telah mengirimkan sekitar 260 unit C-17 Globemaster kepada para pemesannya hingga 2014. Adapun rinciannya yakni, 223 buah untuk Angkatan Udara AS, dan 37 buah pesawat lainnya untuk negara lain. Mulai dari Kuwait, Australia, Kanada, India, Inggris, Uni Emirat Arab, dan negera-negara Sekutu NATO.

Setelah lini produksi C-17 Globemaster ditutup, pihak pabrikan Boeing masih menjamin ketersediaan suku cadang, upgrade sistem, dan perawatan secara berkala C-17 Globemaster.

Belum diketahui pasti untuk program penggantian pesawat. Hanya saja, jika memang diperlukan, Boeing mungkin akan membuka kembali lini produksi itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

5 Rekomendasi Penginapan di Sumba Timur, NTT

Selasa, 23 April 2024 | 20:50 WIB

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X