Sejumlah negara dilaporkan mulai membuka perbatasannya untuk turis meski pandemi COVID-19. Hal ini dilakukan mereka dengan tujuan untuk meningkatkan sektor industri pariwisata yang sempat melemah saat pandemi COVID-19. Kini, langkah itu dilakukan negara Australia yang membuka perbatasannya untuk pertama kali selama pandemi.
Nantinya, hal ini akan dilakukan Australia per November nanti. Mengutip BBC, kebijakan ini akan memberi kebebasan untuk warga yang telah divaksinasi. Sejak Maret 2020, Australia sendiri mempunyai beberapa aturan pembatasan paling ketat di dunia. Bahkan, mereka melarang warganya untuk keluar dari negara sendiri. Melihat hal itu, Perdana Menteri Australia yaitu Scott Morrison memberikan komentarnya.
"Sudah waktunya untuk mengembalikan kehidupan warga Australia," ungkapnya.
Hanya saja, Morrison mengatakan bahwa pihaknya belum membuka perbatasan untuk turis asing. Untuk saat ini, orang dapat meninggalkan Australia hanya untuk alasan spesial, seperti dengan pekerjaan penting ataupun mengunjungi kerabat yang sedang mengalami sakit keras.
"Perjalanan tidak akan segera dibuka untuk orang asing, tetapi pemerintah mengatakan sedang bekerja untuk menyambut wisatawan kembali ke pantai kami," lanjutnya.
Morrison juga mengatakan bahwa karantina hotel wajib selama 14 hari di Australia untuk setiap turis nantinya akan dihapus. Aturan ini akan digantikan dengan 7 hari karantina rumah untuk traveler yang sudah divaksinasi.
Di sisi lain, permintaan penerbangan diklaim akan meningkat. Bahkan, maskapai telah memperingatkan penundaan ketika ingin melanjutkan layanannya. Untuk saat ini, Sydney, Melbourne, dan Canberra tengah dilockdown.
