Belum lama ini Apple telah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan kunci enkripsi untuk membuka perangkat iPhone penjahat meskipun hal tersebut merupakan permintaan dari pihak kepolisian Amerika Serikat.
Contohnya saja kasus penembakan di pangkalan Angkatan Laut AS di Pensacola, Florida. Apple diketahui menolak untuk membuka dua buah iPhone yang digunakan oleh tersangka demi keperluan investigasi.
Namun hal tersebut justru membuat perusahaan teknologi asal Cupertino, AS tersebut disindir oleh Presiden AS, Donald Trump. Trump diketahui sempat mengecam Apple melalui sebuah cuitan di akun Twitter miliknya.
"Kita selalu membantu Apple soal perdagangan dan isu lainnya, tapi mereka menolak untuk membuka ponsel yang digunakan pembunuh dan lainnya" tulis Trump melalui akun Twitter pribadinya.
"Mereka (Apple) harus berpartisipasi dan membantu negara kita yang luar biasa, sekarang!" lanjut Trump.
Meskipun begitu, Apple membantah bahwa mereka sama sekali tidak membantu pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. Apple diketahui telah memberikan informasi berupa data transaksi, backup iCloud yang terdapat di iPhone tersebut.
Hanya saja Apple tidak akan memberikan backdoor enkripsi kepada pihak kepolisian. Pasalnya Apple takut hal tersebut dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab untuk meretas perangkat iPhone milik orang tak bersalah.