Belum lama ini Xiaomi telah mengumumkan teknologi fast charging terbarunya yang mampu menghantarkan daya hingga 200W dengan kabel. Alhasil kecepatan pengecasannya pun diklaim menjadi sangat cepat.
Namun hal tersebut juga menimbulkan pertanyaan bagi sejumlah orang yaitu apakah ada efek samping dari teknologi fast charging ini, mengingat daya yang dihantarkan sangat besar sehingga kemungkinan bisa mempengaruhi usia baterai smartphone.
Pihak Xiaomi pun kini telah menjawab pertanyaan tersebut melalui sesi tanya jawabnya di Weibo. Xiaomi mengatakan bahwa memang akan ada efek samping dari baterai ketika menggunakan teknologi ini meski tidak terlalu signifikan dan berpengaruh.
Charge up to 100% in just 8 minutes using wired charging and 15 minutes wirelessly! #XiaomiHyperCharge
— Xiaomi (@Xiaomi) May 31, 2021
Too good to be true? Check out the timer yourself! #InnovationForEveryone pic.twitter.com/muBTPkRchl
Disebutkan bahwa kapasitas baterai smartphone yang diisi menggunakan fast charging 200W ini akan mulai berkurang sebesar 20% setelah melakukan pengecasan sekitar 800 cycle.
Jika dihitung-hitung, maka kurang lebih perlu waktu 2 tahun agar kapasitas baterai smartphone tinggal 80% saja dari kapasitas seharusnya sebagai bentuk efek.
Dengan ini, jika smartphone dengan kapasitas baterai 4.000 mAh memakai teknologi fast charging 200W ini selama 2 tahun, maka nantinya kapasitas tersebut akan berkurang menjadi 3.200 mAh, sementara untuk baterai berkapasitas 5.000 mAh akan berkurang jadi 4.000 mAh.
Sebenarnya efek samping tersebut sama seperti fast charging dengan daya 120W yang diperkenalkan oleh Oppo pada tahun lalu. Maka dari itulah sebenarnya tak perlu ada kekhawatiran dari pengguna tentang fast charging baru besutan Xiaomi ini.